CakapCakap – Cakap People! Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada hari Senin bahwa Canberra menuntut permintaan maaf dari Beijing tentang tweet yang berisi gambar palsu seorang tentara Australia yang memegang pisau di leher seorang anak Afghanistan, di tengah memburuknya hubungan kedua negara tersebut.
Morrison mengatakan Australia telah meminta Twitter untuh menghapus tweet dan gambar yang disebut Morrison sebagai sesuatu yang benar-benar menjijikkan, yang diposting pada hari Senin , 30 November 2020, oleh Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China.
“Ini benar-benar keterlaluan dan tidak dapat dibenarkan atas dasar apapun … Pemerintah China seharusnya benar-benar malu dengan postingan ini. Itu mengurangi harga diri mereka di mata dunia, “kata Morrison kepada media pada jumpa pers seperti dilansir Reuters, Senin, 30 November 2020.
Hubungan Australia dengan China memburuk sejak Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus corona.
Awal bulan November ini, China menguraikan daftar keluhan tentang investasi asing Australia, keamanan nasional dan kebijakan hak asasi manusia, mengatakan Canberra perlu memperbaiki tindakannya untuk memulihkan hubungan bilateral dengan mitra dagang terbesarnya.
Morrison melanjutkan, negara-negara di seluruh dunia sedang mengamati bagaimana Beijing menanggapi ketegangan dalam hubungan Australia dengan China.
Dalam serangkaian sanksi perdagangan terbaru, China mengumumkan pada hari Jumat, 27 November 2020, akan memberlakukan tarif anti-dumping sementara hingga 212,1% untuk anggur yang diimpor dari Australia, sebuah langkah yang oleh Canberra disebut tidak dapat dibenarkan dan terkait dengan keluhan diplomatik.
Australia telah mengatakan kepada 13 tentara pasukan khusus bahwa mereka menghadapi pemecatan sehubungan dengan laporan independen tentang dugaan pembunuhan di luar hukum di Afghanistan, kata kepala tentara negara itu pada hari Jumat.
Zhao menulis di Twitter: “Terkejut dengan pembunuhan warga sipil & tahanan Afghanistan oleh tentara Australia. Kami sangat mengutuk tindakan seperti itu, & menyerukan untuk meminta pertanggungjawaban mereka. ”
Akun Twitter-nya telah memposting pesan yang sama, tetapi tanpa gambar palsu tentara dan anak itu, pada hari Jumat.
Morrison mengatakan Australia telah membentuk proses yang “transparan dan jujur” untuk menyelidiki tuduhan terhadap tentara yang dituduh tersebut dan inilah “yang dilakukan oleh negara yang bebas, demokratis, dan liberal”.
Australia telah “dengan sabar berusaha” untuk mengatasi ketegangan dalam hubungan dengan China dan menginginkan diskusi langsung antar menteri, katanya.