CakapCakap – Cakap People! Australia menyampaikan pada Senin, 29 November 2021, bahwa pihaknya akan menunda pembukaan kembali perbatasan internasionalnya selama dua minggu setelah melaporkan kasus pertama virus corona varian Omicron.
Reuters melaporkan, Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mengadakan pertemuan dengan komite keamanan nasional dan mengatakan pihaknya menerima saran dari kepala petugas kesehatan Australia untuk menunda pembukaan kembali setelah kasus pertama varian baru terdeteksi pada hari Minggu, 28 November 2021.
Morrison mengatakan awal bulan November ini bahwa Australia rencananya akan membuka kembali perbatasan internasional mereka bagi pemegang visa asing mulai 1 Desember 2021, sebagai langkah terbaru untuk memulai kembali perjalanan internasional. Seperti diketahui, negara ini menutup perbatasannya pada Mei 2020 dan hanya mengizinkan warga negara Australia dan penduduk tetap untuk masuk.
“Jeda sementara akan memastikan Australia dapat mengumpulkan informasi yang kami butuhkan untuk lebih memahami varian Omicron, termasuk kemanjuran vaksin, jangkauan penyakit, termasuk jika itu dapat menghasilkan gejala yang lebih ringan, dan tingkat penularan,” kata Morrison dalam pernyataan yang dikirim melalui email.
Penundaan ini merupakan pukulan bagi ekonomi Australia senilai A$2 triliun, dengan para pengusaha telah lama menyerukan dimulainya kembali kedatangan para mahasiswa dan migran terampil untuk mengurangi kekurangan tenaga kerja.
Kembalinya mahasiswa asing saja bernilai sekitar A$35 miliar per tahun bagi perekonomian Australia.
Omicron, yang dijuluki “variant of concern” oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berpotensi lebih menular daripada varian sebelumnya. Tetapi otoritas kesehatan belum tahu apakah varian itu akan menyebabkan COVID-19 yang lebih atau kurang parah dibandingkan dengan jenis lainnya.