CakapCakap – Cakap People! Kecepatan internet yang lamban kerap kali membuat kita kesal dan membuang banyak waktu saat kita harus menyelesaikan pekerjaan atau hal lainnya. Tapi tentu saja, kita tidak akan punya masalah seperti itu di masa depan dengan teknologi baru yang ada.
Menurut tim peneliti dan ilmuwan dari universitas Monash, Swinburne dan RMIT, Australia baru-baru ini mencatat kecepatan data internet tercepat di dunia dengan kecepatan 44,2 terabit per detik (Tbps)!
Jika kamu bertanya seberapa cepatnya kecepatan internet dengan kecepatan itu? Ya untuk menempatkannya ke dalam perspektif, dengan kecepatan seperti itu, berarti pengguna dapat mengunduh lebih dari 1.000 film high-definition dalam waktu “kurang dari satu detik,” menurut laporan tersebut.
Ini tentu saja menjadi perkembangan mengejutkan karena Negeri Kanguru ini biasanya berada di tengah peringkat kecepatan internet di seluruh dunia.
Apa yang memungkinkan kecepatan kali ini adalah Australia menggunakan ‘micro-comb,’ yaitu satu perangkat yang “menggantikan 80 laser dan jauh lebih kecil dan lebih ringan dari perangkat keras yang ada,” demikian yang dituliskan dalam laporan laman Metro.co.uk, Selasa, 25 Mei 2020.
Rupanya, teknologi ini juga mampu mendukung “koneksi internet berkecepatan tinggi dari miliaran orang di seluruh dunia, bahkan selama periode puncak,” tambah laporan tersebut.
Secara alami, para ahli telah menunjukkan bahwa penerapan pembatasan atau lockdown yang luas yang disebabkan oleh pandemi virus corona berarti semakin banyak orang yang tinggal di rumah dan menggunakan internet akhir-akhir ini untuk pekerjaan, pendidikan, dan tujuan liburan. Ini telah menempatkan beban besar pada infrastruktur internet.
Dosen electrical and computer systems di Monash University, Bill Corcoran mengatakan:
“Apa yang ditunjukkan dalam penelitian kami ini adalah kemampuan serat yang sudah kami miliki di tanah untuk menjadi tulang punggung jaringan komunikasi sekarang dan di masa depan.
“Dan bukan hanya Netflix yang sedang kita bicarakan di sini.
“Data ini dapat digunakan untuk mobil self-driving dan transportasi masa depan, dan itu dapat membantu industri obat, pendidikan, keuangan, dan e-commerce – serta memungkinkan kita untuk membaca dengan cucu-cucu kita dari beberapa kilometer jauhnya.”
Sementara itu, Profesor David Moss dari Universitas Swinburne, mengatakan bahwa penemuan itu memang “terobosan besar”.
“Micro-combs menawarkan janji yang sangat besar bagi kami untuk memenuhi permintaan bandwidth dunia yang tak terpuaskan,” katanya.
*Foto via Elite Readers