in ,

Australia Bakal Bangun Misilnya Sendiri Bekerja Sama Dengan AS Untuk Perkuat Pertahanan

Australia terakhir kali membuat misilnya sendiri pada 1960-an ketika peneliti lokal membuat peluncur dan misil anti-kapal selam Ikara, yang dibangun di Melbourne.

CakapCakapCakap People! Australia akan membangun misilnya sendiri melalui proyek 1 miliar dolar Australia (760 juta dolar AS) dalam kerja sama erat dengan Amerika Serikat (AS). Demikian diungkapkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Rabu, 31 Maret 2021.

Kyodo News melaporkan, proyek yang disebut Sovereign Guided Weapons Enterprise ini akan mendukung pembuatan rudal dan senjata terpandu untuk digunakan “di seluruh Angkatan Pertahanan Australia,” sebagai bagian dari investasi 10 tahun pemerintah ke dalam industri pertahanan negara.

FILE PHOTO: Perdana Menteri Australia Scott Morrison tiba di bandara Haneda di Tokyo, Jepang, 17 November 2020. [Foto: REUTERS / Issei Kato]

“Seperti yang ditunjukkan oleh pandemi COVID-19, memiliki kemampuan untuk mandiri, baik itu pengembangan vaksin atau pertahanan Australia, sangat penting untuk memenuhi persyaratan kami sendiri dalam lingkungan global yang berubah,” kata Morrison dalam sebuah pernyataan.

“Ini adalah keharusan kita sekarang melanjutkan pembuatan kemampuan sovereign guided weapons sebagai prioritas,” katanya juga.

Sudah puluhan tahun sejak Australia terakhir kali membuat misilnya sendiri, dengan mengandalkan misil impor dari Amerika Serikat dan sekutu lainnya. Australia saat ini membangun roket umpan yang bertujuan untuk menghalau rudal yang masuk dari sasaran mereka.

Untuk membuat rudal dan memberikan peluang ekspor, Departemen Pertahanan Australia akan memilih “mitra industri strategis yang berpengalaman”, menurut pernyataan itu.

Australian Broadcasting Corp. telah mengidentifikasi Raytheon Australia, Lockheed Martin Australia, Kongsberg dan BAE Systems Australia sebagai mitra potensial.

Menteri Pertahanan yang baru diangkat Peter Dutton mengatakan Australia akan bekerja erat dengan Amerika Serikat untuk “memahami bagaimana perusahaan kami dapat mendukung dengan baik kebutuhan Australia dan kebutuhan yang berkembang dari mitra militer terpenting kami.”

Australia dan Amerika Serikat, adalah anggota Quadrilateral Security Dialogue, bersama dengan Jepang dan India, dengan keempat negara berpartisipasi dalam latihan militer bersama.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Melansir Sydney Morning Herald, Institut Kebijakan Strategis Australia memperkirakan Australia bakal menghabiskan 100 miliar dolar Australia untuk rudal dan senjata terpandu lainnya selama dua dekade ke depan untuk menanggapi kekuatan yang meningkat seperti China.

Australia terakhir kali membuat misilnya sendiri pada 1960-an ketika peneliti lokal membuat peluncur dan misil anti-kapal selam Ikara, yang dibangun di Melbourne.

Kebutuhan akan kapasitas lokal yang lebih kuat diperjelas setelah pemerintah mengeluarkan Force Structure Plan pada Juli lalu yang menekankan penggunaan senjata terpandu yang lebih besar, sebagian karena meningkatnya ketegangan di jalur laut regional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perusahaan: Vaksin COVID-19 Pfizer Aman dan Efektif pada Remaja Usia Sekolah Dalam Uji Coba

Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech 100 Persen Efektif Untuk Remaja Usia 12 Hingga 15 Tahun