CakapCakap – Cakap People! Saat kita menuliskan tentang stres, kecemasan dan kekhawatiran yang kita rasakan, ternyata hal itu bisa membebaskan fikiran dan otak kita. Hal ini terungkap dalam sebuah riset terbaru yang dilakukan di Michigan State University (MSU).
Sebuah riset terbaru di Michigan State University (MSU), menemukan menghilangkan kecemasan dan stres lebih efektif dengan menuliskannya daripada menceritakannya. Riset itu berhasil menemukan bukti neural pertama tentang manfaat menulis ekspresif.
Riset yang dipublikasikan di jurnal Psychophysiology itu dipmpin oleh Hans Schroder. Ia adalah lulusan doktoral MSU yang sekarang melakukan penelitian di Laboratorium untuk Neuroscience Terjemahan dan Afektif di Rumah Sakit McLean di Belmont, Massachusetts, Amerika Serikat.
Dikutip dari Health 24, Minggu, 12 Januari 2020, riset itu menyatakan bahwa menulis tentang stres, kecemasan, dan kekhawatiran dapat membebaskan otak. Sehingga seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya yang lain dengan lebih efektif.
Para peneliti sebenarnya sudah cukup lama mengetahui kecemasan secara terus-menerus akan menguras mental. Apalagi ketika dalam kondisi cemas, seseorang mendapatkan pekerjaan tambahan, maka semuanya akan menjadi hal yang sulit.
Dalam riset MSU, ditemukan para partisipan yang menulis secara ekspresif tentang perasaan mereka mampu melepaskan kekhawatiran dan membuat otak mereka berjalan secara efisien.
Di sisi lain, peserta studi yang tidak menulis tentang perasaan mereka, kondisinya tetap stres dan terpaksa menguras energi lebih untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Jadi, jika suatu saat kamu merasa kewalahan dan berpikir berjalan-jalan untuk menjernihkan pikiran, mungkin akan lebih bermanfaat jika kamu membuka jurnal. Catatlah apa yang sebenarnya mengganggu kamu.
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:Pria, Jangan Menyimpan Kecemasan dan Kesehatan Mental Sendirian, Bicaralah! - CakapCakap
Pingback:Metode 4-7-8 Ini Bisa Membuat Kamu Tidur Pulas dalam Semenit, Cobe Deh! - CakapCakap