CakapCakap – Cakap People! Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat pada Selasa, 15 Juni 2021, mengesahkan sekitar 14 juta lebih dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson yang diproduksi di pabrik Baltimore yang bermasalah. Demikian menurut dua sumber yang mengetahui rencana tersebut.
FDA mengonfirmasi telah mengesahkan batch vaksin satu dosis yang dibuat di pabrik Emergent BioSolutions Inc, tetapi tidak mengatakan berapa banyak dosis dalam batch.
Semua dosis J&J yang disahkan dari pabrik hingga saat ini diharapkan akan diekspor ke negara lain, kata salah satu sumber. Dosis sudah dalam botol, siap digunakan, kata sumber lain, Reuters melaporkan.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, produksi vaksin J&J di lokasi Baltimore dihentikan oleh otoritas AS pada April menyusul penemuan bahwa bahan-bahan dari vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang juga diproduksi di pabrik pada saat itu, mencemari sejumlah vaksin J&J.
Inspeksi FDA juga memunculkan daftar panjang masalah sanitasi dan praktik manufaktur yang buruk di pabrik Emergent.
J&J ditugaskan diproduksi di pabrik tersebut dan produksi AstraZeneca tidak lagi dilakukan di sana.
Badan tersebut mengatakan masih belum siap untuk mengizinkan pabrik Emergent untuk memulai kembali pembuatan vaksin J&J.
Pekan lalu, regulator obat AS mengizinkan penggunaan sekitar 10 juta dosis vaksin, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, tetapi mengatakan J&J harus membuang jutaan vaksin lainnya yang diproduksi di sana.
The New York Times mengatakan batch yang dibuang berjumlah sekitar 60 juta dosis, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
FDA mengatakan batch tambahan yang sudah diproduksi di pabrik masih dalam peninjauan dan agensi akan memberi tahu publik ketika ulasan tersebut selesai.
Kekhawatiran keamanan tentang vaksin J&J seiring dengan minat orang di AS yang lesu untuk vaksinasi secara umum telah memperlambat peluncuran vaksin J&J — vaksin sekali pakai — menjadi merangkak. Dari 21 juta dosis yang diproduksi untuk Amerika Serikat, sebanyak di bawah 10 juta dosis J&J tidak digunakan.