CakapCakap – Cakap People! Amerika Serikat (AS) telah menaikkan level bahaya COVID-19 di Singapura dan Hong Kong pada Senin, 27 September 2021. AS mengatakan melakukan perjalanan ke Singapura dan Hong Kong menjadi lebih berbahaya karena virus corona.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan siapa pun yang belum divaksinasi harus menghindari perjalanan yang tidak penting ke Singapura, dengan menyatakan menaikkan level bahaya COVID-19 menjadi “high level” di negara itu.
“Semua pelancong mungkin berisiko terkena dan menyebarkan varian COVID-19,” kata CDC, seperti dikutip Straits Times.
AS kini telah meningkatkan saran perjalanannya untuk Singapura satu tingkat ke level 3. Negara-negara lain yang saat ini berada di level 3 termasuk Australia, Jerman, Indonesia, Jepang, Vietnam, dan Filipina.
CDC juga menaikkan level bahaya COVID-19 di Hong Kong satu anak tangga ke level 2, atau dari tingkat “rendah” ke tingkat “sedang” dari virus corona.
CDC mengatakan pelancong yang tidak divaksinasi dengan risiko penyakit parah yang lebih tinggi dari COVID-19 harus menghindari perjalanan yang tidak penting ke Hong Kong. Pemberitahuan kesehatan perjalanan tertinggi CDC adalah level 4.
Sebagaimana diketahui, Singapura telah melaporkan hampir setiap hari jumlah kasus virus corona lebih dari 1.000 sejak pertengahan September, tetapi, status tersebut membingungkan bagi Hong Kong.
Hong Kong mencatat kurang dari 10 kasus dalam sehari sejak akhir Agustus, dan belum ada infeksi menular lokal di Hong Kong sejak pertengahan Agustus, data menunjukkan. Kota ini juga belum mengalami wabah varian Delta.
Kriteria utama untuk menentukan pemberitahuan kesehatan perjalanan CDC untuk tujuan Hong Kong dan Singapura adalah jumlah kasus baru-baru ini dan lintasan kasus baru, menurut website CDC.
Ambang batas untuk Level 2, misalnya, adalah 50-99 kasus baru selama 28 hari terakhir, untuk setiap 100.000 penduduk setempat. Ambang Level 3 adalah 100-500, kata website itu.
Data pengujian juga dinilai, menurut CDC, tetapi ada ruang untuk faktor-faktor yang kurang eksplisit untuk berperan juga.
“Informasi tambahan seperti rawat inap dan jumlah kasus yang diimpor dapat dipertimbangkan ketika inkonsistensi atau masalah lain dilaporkan,” kata situs CDC.
3 Comments
Leave a Reply3 Pings & Trackbacks
Pingback:Tingkatkan Sistem Senjata, Korea Utara Uji Coba Rudal Hipersonik Baru - CakapCakap
Pingback:Serikat Buruh Independen Terbesar di Hong Kong Dibubarkan; Dampak UU Keamanan Nasional - CakapCakap
Pingback:China Kecam Pidato Hari Nasional Presiden Taiwan Tsai Ing-wen - CakapCakap