CakapCakap – Cakap People! Efektif mulai Kamis, 27 Februari 2020, pemerintah Arab Saudi sudah resmi melakukan larangan masuk sementara bagi yang ingin melaksanakan ibadah umrah.
Langkah tersebut ditempuh sebagai upaya pemerintah Arab Saudi untuk melakukan pencegahan dan penyebaran virus corona.
Mengutip Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, situs Arab News melaporkan bahwa penangguhan tersebut juga berlaku bagi mereka yang ingin mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah.
Sejumlah warga asing yang dilarang masuk sementara adalah mereka yang berasal dari China, Iran, Italia, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afganistan, Irak, Filipina, Singapura, India, Lebanon, Syria, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, dan Vietnam.
Bagaimana untuk calon jamaah yang sudah memiliki visa umrah?
Mengutip Republika Online, Kamis, 27 Februari 2020, Direktur Operasional Maktour Travel, Muhammad Rocky Masyhur, membenarkan hal tersebut. Rocky mengatakan, saat ini Pemerintah Arab pun telah menutup visa terhadap jamaah yang belum memilikinya.
Namun, Rocky menjelaskan bagi jamaah yang sudah memilki visa masih harus bersabar dan menunggu keputusan pemberangkatan dari Pemerintah Arab Saudi.
Pejabat Arab Saudi tekankan bahwa pembatasan hanya sementara dan akan terus ditinjau
Selain untuk melaksanakan ibadah umrah, pemberlakukan penutupan akses sementara ini juga termasuk untuk mereka yang hendak berwisata.
Warga negara Saudi dan warga negara-negara Dewan Kerjasama Teluk juga tidak akan dapat menggunakan kartu identitas nasional untuk melakukan perjalanan ke dan dari Kerajaan untuk sementara waktu. Pengecualian untuk hal ini akan diberikan kepada orang Saudi yang kembali ke rumah, dan warga negara-negara GCC yang berada di Kerajaan dan ingin kembali ke negara asal mereka, asalkan mereka meninggalkan atau memasuki Kerajaan menggunakan kartu identitas nasional.
Otoritas kesehatan di titik masuk akan memverifikasi negara mana yang dikunjungi wisatawan sebelum tiba di Arab Saudi dan menerapkan semua tindakan pencegahan yang diperlukan.
Pejabat Saudi menekankan bahwa pembatasan itu bersifat sementara dan akan terus ditinjau oleh otoritas kesehatan.
Seperti diketahui, hampir 7 juta peziarah mengunjungi Kerajaan Arab Saudi setiap tahun, sebagian besar dari mereka tiba di bandara Jeddah dan Madinah.