CakapCakap – Cakap People! Arab Saudi mengumumkan pada hari Senin, 13 Juli 2020 bahwa mereka akan mengizinkan jamaah untuk melaksanakan shalat Idul Adha di masjid-masjid.
Melansir Arab News, Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan, Sheikh Abdullatif Al-Asheikh, mengarahkan cabang-cabang kementerian di daerah-daerah di seluruh Kerajaan untuk menyediakan tempat shalat Idul Adha pada perayaan tahun ini.
Pelaksanaan shalat hanya akan dilakukan di masjid-masjid tertentu dan memastikan mereka menggunakan langkah-langkah protokol pencegahan yang diwajibkan oleh pemerintah, karena pandemi virus corona.
Kementerian tersebut mengatakan telah meningkatkan kesadaran lewat kampanye dan sosialisasi dalam mengadopsi protokol pencegahan demi memerangi penyebaran virus corona melalui partisipasi sekelompok advokat dan cendekiawan.
Selain itu, kementerian juga menerbitkan apa yang direkomendasikan oleh komite medis terkait dengan memerangi epidemi.
Arab Saudi laksanakan Haji 2020 dengan jumlah jamaah terbatas
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi mengatakan, negara tersebut akan tetap menyelenggarakan ibadah haji tahun ini. Namun, jumlah jamaah dibatasi guna mencegah penyebaran COVID-19. Mereka yang diizinkan menunaikan haji adalah warga Saudi dan warga asing yang memang sudah tinggal di Saudi.
“Mengingat kelanjutan pandemi dan risiko virus corona menyebar di ruang-ruang ramai dan pertemuan besar dan penularannya antarnegara serta peningkatan infeksi rata-rata secara global, telah diputuskan bahwa haji untuk tahun ini akan diadakan di mana jumlah jamaah sangat terbatas dari berbagai kewarganegaraan yang sudah tinggal di Arab Saudi yang dapat menunaikannya,” kata Kemlu Saudi dalam sebuah pernyataan dikutip laman Al-Arabiya.
Jumlahnya dilaporkan berbeda di sejumlah media. Saudi Gazette, misalnya, melaporkan jamaah calon haji yang diizinkan berhaji sebanyak 10 ribu orang. Sementara, Arab News menyebut angka 1.000 orang atau bahkan kurang dari itu.
“Jumlahnya, Insya Allah, mungkin ribuan orang. Kami sedang dalam proses melakukan penelaahan. Jadi, bisa saja 1.000 orang atau bahkan bisa kurang dan bisa juga lebih dari itu,” ujar Menteri Urusan Haji Saudi Muhammad Benten yang dikutip Associated Press (AP News), Senin, 22 Juni 2020.