in

Apple Peringatkan Para Penjarah di AS yang Curi iPhone Sedang Dilacak

Dalam video, penjarah merusak Apple Store. Beberapa dari mereka melarikan diri dengan membawa kotak iPhone dan Mac di tangan mereka.

CakapCakapCakap People! Ketika aksi protes dan kerusuhan berlanjut di seluruh Amerika Serikat, para penjarah telah membobol toko-toko kelas atas selama lima hari berturut-turut. Para penjarah itu telah mengambil keuntungan dari aksi protes di beberapa toko Apple di kota-kota besar di Amerika Serikat.

Dalam video, penjarah merusak Apple Store. Beberapa dari mereka melarikan diri dengan membawa kotak iPhone dan Mac di tangan mereka. 

Foto via Elite Readers

Sayangnya, hanya sedikit dari mereka yang tahu bahwa siapa pun yang mencuri kotak iPhone dari salah satu toko ritelnya, tidak akan bisa menggunakan perangkat iPhone curian tersebut dan keberadaan mereka bisa terlacak. Ada trik pintar yang tertanam dalam perangkat Apple; “item Apple yang dicuri secara otomatis menonaktifkan perangkat dan melacak pencuri.”

Sebuah akun twitter dengan nama Josh, memposting iPhone miliknya yang nonaktif karena telah dicuri. Layar iPhone itu memuat pesan meminta para perampok atau pencuri untuk mengembalikan ponsel itu ke “Apple Walnut Street”.

Foto via akun Twitter Josh

“Perangkat telah dinonaktifkan dan sedang dilacak. Otoritas setempat akan diberitahu, ”pesan itu berbunyi di layar.

Teknologi cerdas itu menjelaskan lebih lanjut bahwa iPhone memiliki software proximity yang diinstal di dalam perangkatnya. Software ini menonaktifkan perangkat curian segera setelah perampok membukanya.

Apple menutup mayoritas tokonya di Amerika Serikat

Raksasa teknologi ini kemudian membuat keputusan yang “memilukan” untuk menutup sebagian besar tokonya di AS. Apple membuat keputusan untuk melindungi karyawannya dari penjarah agresif di masa depan.

https://twitter.com/MichaelSteeber/status/1267307848276545536?s=20

CEO Apple Tim Cook mengirim pesan kepada karyawannya. Dia mengatakan bahwa Apple mengakui “ketakutan, sakit hati, dan kemarahan” yang diprovokasi oleh “pembunuhan yang tidak masuk akal atas George Floyd”.

“Di Apple, misi kami selalu dan akan selalu menciptakan teknologi yang memberdayakan orang untuk mengubah dunia menjadi lebih baik,” katanya, melansir Elite Readers.

“Kami selalu menarik kekuatan dari keberagaman kami, menyambut orang-orang dari setiap jalan kehidupan ke toko kami di seluruh dunia “.

Cook juga menambahkan bahwa timnya berusaha keras untuk membangun “Apple  termasuk semua orang”.

CEO Apple, Tim Cook. [Foto: Instagram @millionaire_rivista]

Para penjarah dan perusuh menyerang dan merusak Toko Apple di Washington D.C, Los Angeles, San Francisco, New York, dan Philadelphia.

Kekacauan itu dipicu oleh kematian George Floud oleh seorang petugas polisi yang menangkapnya karena diduga memalsukan tagihan 20 dolar AS. Petugas Kepolisian Minneapolis Derek Chauvin menginjak leher Floyd dengan lutut hingga tewas.

Warga Amerika mengutuk kematian Floyd, dan berkampanye melawan “kebrutalan polisi” dengan melakukan aksi unjuk rasa di jalan. Para pengunjuk rasa mulai membakar tempat-tempat umum termasuk Departemen Kepolisian Minneapolis, gereja, restoran, dan usaha kecil.

Penjarah menggunakan kesempatan aksi protes itu untuk mendobrak toko-toko kelas atas, seperti Nike, Louis Vuitton, dan toko-toko lain di Beverly Hills, Califronia.

Toko-toko lain seperti Target, Macy’s, Walmart, antara lain juga terkena dampak penjarahan yang meluas.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Inilah Aturan Baru Transaksi di SPBU Pertamina: Mulai dari Motor, Mobil, Hingga Pembayaran

Hasil Autopsi: George Floyd Positif Terjangkit COVID-19 Beberapa Pekan Sebelum Kematiannya