in ,

Apakah Stres Bisa Sebabkan Burnout atau Kelelahan? Ini Penjelasannya!

Kelelahan dan stres di tempat kerja atau burnout tidak dapat disepelekan

CakapCakapCakap People! Apakah stres bisa menyebabkan burnout atau kelelahan? Stres adalah reaksi sementara yang dikategorikan berdasarkan rasa urgensi yang disebabkan oleh tantangan atau situasi. Namun, burnout adalah proses berkepanjangan yang menyebabkan kelelahan.

Burnout sendiri adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami stres yang kronis disertai dengan rasa kelelahan secara fisik, mental serta emosional akbat pekerjaanya. Seseorang yang mengalami burnout akan selalu merasa kelelahan yang disertai kurangnya energi pada tubuh setiap waktunya.

 Apakah Stres Bisa Sebabkan Burnout atau Kelelahan? Ini Penjelasannya!
Ilustrasi

Kelelahan dan stres di tempat kerja atau burnout tidak dapat disepelekan, karena efek dari burnout dapat memengaruhi produktivitas kerja serta kualitas hidup si penderitanya. Karena itu seseorang yang mengalami burnout harus mendapatkan penanganan dari ahlinya sesegera mungkin.

Gejala stres sering kali merupakan reaksi sementara terhadap tantangan hidup, yang memicu urgensi, kecemasan, dan bahkan peningkatan produktivitas sementara. Namun, jika tidak diatasi, stres dapat menggerogoti kesejahteraan kita, yang menyebabkan burnout—kondisi kelelahan emosional dan fisik yang berkepanjangan.

“Dengan burnout, harapan meredup karena perasaan terasing, gagal, dan tidak berdaya muncul. Ini lebih dari sekadar hari yang buruk; ini adalah perasaan berkelanjutan bahwa tidak ada yang akan membaik,” jelas Psikolog Carolyn Rubenstein dalam sebuah unggahan media sosial.

Stres bisa menyebabkan burnout, simak gejalanya seperti dikutip dari Hindustan Times:

1. Kelelahan Fisik dan Emosional

Bahkan ketika kita beristirahat dengan cukup, kita merasa lelah secara fisik dan emosional karena kelelahan berkepanjangan yang terjadi

2. Kabut Otak

Kita mulai mengalami kabut otak di mana kita tidak dapat mengingat hal-hal, atau informasi penting. Ini terjadi karena kelelahan. Dengan kelelahan muncullah rasa keterpisahan antara kebahagiaan dan kepositifan. Kita mulai melihat segala sesuatu dengan sudut pandang negatif – hal ini membuat kita mengembangkan perspektif sinis dan acuh tak acuh.

3. Kehilangan Minat

Kita mulai merasa terpisah dari diri kita sendiri – kita kehilangan minat pada hal-hal, orang-orang, dan aktivitas yang pernah kita cintai dan hargai.

4. Berpengaruh pada Fisik

Kelelahan dapat muncul sebagai gejala fisik, seperti sakit kepala kronis, masalah perut dan kelelahan, perubahan rutinitas tidur, kehilangan nafsu makan dan sering sakit.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mengenal Teahupo'o, Spot Selancar Olimpiade di Tahiti yang Jaraknya 16.000 Kilometer dari Paris

Mengenal Teahupo’o, Spot Selancar Olimpiade di Tahiti yang Jaraknya 16.000 Kilometer dari Paris

Pemerintah Izinkan Aborsi untuk Korban Pemerkosaan dan Hapus Praktik Sunat Perempuan

Pemerintah Izinkan Aborsi untuk Korban Pemerkosaan dan Hapus Praktik Sunat Perempuan