in ,

Apa yang Terjadi jika Digigit Nyamuk Wolbachia?

Wolbachia adalah jenis bakteri yang umumnya ditemukan pada serangga, termasuk nyamuk.

CakapCakapCakap People! Apa yang terjadi jika digigit nyamuk Wolbachia? Wolbachia adalah jenis bakteri yang umumnya ditemukan pada serangga, termasuk nyamuk. Wolbachia sering kali dimanfaatkan dalam upaya mengontrol populasi nyamuk karena bakteri ini dapat mengganggu kemampuan nyamuk untuk menyebarkan penyakit seperti demam berdarah, zika, dan penyakit lainnya.

Apa yang Terjadi jika Digigit Nyamuk Wolbachia?
Nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan demam berdarah. [Foto: AFP]

Lantas, apa yang terjadi jika digigit nyamuk Wolbachia?

1. Tak berefek langsung pada manusia

Nyamuk yang terinfeksi Wolbachia biasanya tak menyebabkan efek langsung yang berbeda bagi manusia saat digigit. Wolbachia pada nyamuk umumnya hanya berdiam diri dalam tubuh nyamuk dan tak ditransmisikan kepada manusia saat nyamuk menggigit.

Menurut peneliti Wolbachia dari Universitas Gadjah Mada, Riris Andono Ahmad, walau efek gatal akibat gigitan nyamuk ber-wolbachia masih sama dengan nyamuk Aedes aegypti umumnya, nyamuk tersebut tak menularkan lagi virus dengue.

2. Pengaruh pada penyakit yang disebarkan oleh nyamuk

Peneliti yang kerap disapa Doni itu juga membantah soal bisa atau bakteri dalam tubuh nyamuk berpindah ke serangga lain, hewan, atau manusia. Menurut dia, bakteri Wolbachia hanya bisa tinggal di dalam sel tubuh serangga sehingga begitu keluar dari sel tubuhnya maka bakteri tersebut akan mati.

Artinya, Wolbachia dapat mengganggu reproduksi dan siklus hidup nyamuk. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika nyamuk Aedes aegypti (penyebab demam berdarah dan zika) terinfeksi Wolbachia, bakteri ini dapat mengurangi kemampuan nyamuk untuk menyebarkan virus-virus tersebut. Hal ini bisa menjadi metode kontrol vektor yang efektif untuk mengurangi penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

3. Potensi dalam pengendalian populasi nyamuk

Melalui teknik pembebasan nyamuk yang terinfeksi Wolbachia ke populasi liar, upaya kontrol vektor sedang dikembangkan untuk mengurangi populasi nyamuk pembawa penyakit. Nyamuk yang mengandung Wolbachia ini, ketika dilepaskan ke alam liar, dapat membantu dalam menghambat penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk tersebut.

Dikutip dari Indonesia.go.id, Wolbachia menjadi inovasi yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD), sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.

Dikutip dari Centers for Desease Control and Prevention, komunitas di Texas dan Kalifornia yang telah melepaskan nyamuk ber-Wolbachia melaporkan adanya penurunan jumlah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ber- Wolbachia telah berhasil digunakan di Singapura, Thailand, Meksiko, dan Australia.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 Pelajar Prancis Diadili, Dituduh Terlibat dalam Serangan pada Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi

6 Pelajar Prancis Diadili, Dituduh Terlibat dalam Serangan pada Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi

WHO: Tak Ada Patogen Baru dalam Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan di China

WHO: Tak Ada Patogen Baru dalam Lonjakan Kasus Penyakit Pernapasan di China