CakapCakap – Kita mengenal cukup banyak olahan makanan yang terbuat dari susu, seperti yogurt hingga keju. Menu-menu tersebut tentu tak asing bukan bagi Cakap People? Mengingat beberapa menu dari susu memang cukup akrab dikonsumsi setiap hari. Namun, pernahkah kamu mencoba membayangkan apa yang terjadi pada bobot tubuh saat mengonsumsi jenis makanan berbahan olahan dari susu tersebut?
Terdapat suatu kesimpulan atas penelitian dari University College Dublin yang menyebutkan jika konsumsi keju menjadikan orang tersebut punya berat badan rendah. Bahkan, berat badan orang yang gemar mengonsumsi keju tersebut lebih rendah dibanding mereka yang tak suka memakan keju. Lantas, apa sebenarnya manfaat mengonsumsi keju bagi berat badan? Simak ulasannya berikut ini!
1. Manfaat keju
Sebenarnya keju memiliki dampak yang terbilang baik bagi kesehatan, khususnya bagi kesehatan gigi. Sebab, keju yang diproduksi tanpa memakai gula tambahan dapat membuat kandungan fosfor dan kalsium meningkat pada enamel gigi. Alhasil risiko masalah gigi berlubang bisa berkurang. Tak hanya itu, sebab keju juga diprediksi dapat melindungi kamu dari beberapa penyakit seperti kanker hingga penyakit jantung selama konsumsinya tak berlebihan.
2. Menurut para ilmuwan
Para ilmuwan telah mempelajari terkait dampak yang timbul dari konsumsi aneka produk susu, mulai dari keju, yogurt, krim hingga mentega. Mereka melakukan penelitian pada 1500 orang dengan rentang usia antara 18 – 90 tahun. Hasilnya, orang-orang yang memakan produk dari susu punya Indeks Massa Tubuh yang jauh lebih rendah. Bahkan, persentase lemak tubuh dan pinggang mereka juga rendah serta kecil. Tekanan darah pun juga bisa diturunkan dengan baik. Sedangkan, bagi yang mengonsumsi jenis susu rendah lemak malah mempunyai nilai kolesterol tinggi.
Hal tersebut tentunya tak sepadan dengan saran dari kesehatan, di mana terdapat anjuran guna membatasi konsumsi lemak jenuh yang ada pada keju. Hal tersebut sebagai upaya guna mencegah kadar kolesterol tinggi. Jika seseorang punya kadar kolesterol tinggi, maka akan meningkatkan risiko terserang penyakit stroke dan jantung. Penelitian yang dilakukan para ilmuwan ini sekaligus memperkuat bukti jika lemak jenuh yang ada pada keju tak membuat kadar kolesterol meningkat.
3. Pemilihan keju untuk dimakan
Walau demikian, namun konsumsi keju juga tak bisa sembarangan. Sebab, dalam mengonsumsi keju harus diperhatikan terkait nilai gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, harus sesuai pula dengan pola diet. Sehingga, kamu harus memerhatikan jenis keju beserta nutrisi di dalamnya dan tak lupa jenis makanan apa yang dipadukan dengan keju tersebut.