in ,

Angkat Mitologi Ayunan, Film De Toeng Gelar Casting di Jeneponto

Sebuah film yang berjudul De Toeng telah menggelar casting di Jeneponto. Dimana kegiatan casting tersebut telah dilaksanakan di Balla Kopi Turatea tepatnya di Jalan Lanto Dg Pasewang, Kelurahan Empoang Kota, Binamu, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan pada Sabtu 7 Aprila 2018.

Kegiatan casting tersebut memang dikhususkan untuk mencari pemeran pembantu dalam film tersebut. Sebab film ini memang akan menceritakan tentang mitos di bukit Toeng, Jeneponto. Bayu

via hiburan.rakyatku.com

Pamungkas selaku sutradara film De Toeng tersebut menyatakan bahwa ide munculnya film ini sebetulnya berasal ketika ia hunting sepuluh bulan yang lalu di Jeneponto. Dimana kala itu ia sedang mencari rumah tradisional.

Bayu menjelaskan kembali bahwa pada saat itu ia menemukan rumah yang berada di daerah bukit Toeng. Saat itu pemilik rumah menceritakan mitos bukit itu yang katanya kata Toeng dalam bahasa Makassar berarti ayunan. Konon sering terdengar suara ayunan toeng.

Bayu kembali menambahkan, nantinya film tersebut akan dibuat dengan konsep yang berbeda dengan film horror. Biasanya film horror akan menampilkan banyak hantu yang mengganggu manusia. Tetapi dalam film tersebut nantinya justru akan mengangkat tentang sudut pandang seorang anak dari dokter yang sedang ditugaskan di sebuah daerah.

Tetapi anak itu ternyata mampu berkomunkasi dengan nenek Toeng. Tokoh nenek toeng tersebut dimitoskan oleh masyarakat setempat. Sekaligus juga akan mengangkat perspektif budaya serta mitologi daerah Jeneponto. Dengan alasan itulah membuat pihak sutradara film ini sengaja melakukan casting di Jeneponto untuk mencari pemeran pembantu.

via link1sulsel.com

Selain bisa memperkuat karakter dalam film tersebut, nantinya dengan dilakukan casting di Jeneponto diharapkan dapat menyerap potensi lokal yang ada di wilayah Jeneponto. Casting tersebut sudah sukses dilaksanakan pada Sabtu 7 April 2018 hingga Minggu 8 Apri 2018 kemarin dan dimulai pukul 17.00 Wita.

Salah satu peserta casting tersebut bernama Sasa menceritakan rasa bangganya karena bisa mengikuti kegiatan casting untuk pertama kalinya. Bahkan hal tersebut menjadi pengalaman pertama baginya mengikut casting film. Sebetulnya ia juga merasa grogi tetapi juga diselimuti rasa bangga karena bisa ikut serta casting pada film nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Limbah Botol Kaca Disulap Menjadi Medium Terumbu Karang di Bone

Pasar di Sumatera Barat Ini Unik, Penjual dan Pembeli Tak Saling Bertutur Kata