in ,

Angka Kematian Akibat Virus Corona Sudah Melampaui Kasus Kematian SARS Tahun 2003

Pada tahun 2003, ada 774 orang yang meninggal akibat SARS (sindrom pernapasan akut) di 26 negara.

CakapCakapCakap People! Jumlah kematian akibat virus corona telah melampaui epidemi SARS pada tahun 2003.

Di Provinsi Hubei saja — pusat wabah virus corona terbaru —  jumlah korban yang meninggal dunia sekarang sebanyak 780 orang, kata pejabat kesehatan regional.

Penerbangan dari Wuhan Ditutup: Pelancong berjalan melintasi papan informasi tentang penerbangan dari Wuhan telah dibatalkan di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing pada Kamis, 23 Januari 2020. China menangguhkan semua transportasi dari dan ke kota pusat penyebaran virus corona. [Foto: AP/Mark Schiefelbein]

Dilansir dari BBC, Minggu, 9 Februari 2020, jumlah keseluruhan yang meninggal dunia akibat virus corona sudah mencapai 813 orang, di antaranya 811 kematian terjadi di China dan 2 orang meninggal di luar China.

Pada tahun 2003, ada 774 orang yang meninggal akibat SARS (sindrom pernapasan akut) di 26 negara.

Lebih dari 34.800 orang telah terinfeksi virus corona baru di seluruh dunia, sebagian besar di China.

Bulan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat kesehatan global atas wabah baru virus corona.

Apa yang terbaru tentang virus corona?

Dalam buletin terbarunya, pejabat kesehatan di Hubei melaporkan 81 kematian baru pada hari Sabtu, 8 Februari 2020, sehingga jumlah korban jiwa di wilayah tersebut menjadi 780.

Kini, ada 811 kematian di China daratan, dan 2 orang orang meninggal di luar China; masing-masing satu di Hong Kong dan Filipina. Jadi, total keseluruhan adalah 813 yang meninggal dunia hingga saat ini.

Virus baru, 2019-nCov, pertama kali dilaporkan di kota Wuhan, Provinsi Hubei, dan kota yang luas itu telah diisolasi selama berminggu-minggu.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Sabtu, 8 Februari 2020, virus itu masih terkonsentrasi di Hubei, dan selama empat hari sebelumnya terlihat ada sedikit stabilisasi dalam jumlah kasus.

Namun, dia mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah virusnya sudah tinggi atau tidak, karena epidemi seringkali dapat melambat sebelum berakselerasi lagi.

Dia menambahkan perlambatan adalah “kesempatan” bagi mereka untuk bekerja mengendalikan virus.

Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis, 23 Januari 2020. Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. [Foto: Chinatopix via AP]

Pada hari Minggu, 9 Februari 2020, media pemerintah China melaporkan provinsi Hubei akan menutup sekolah-sekolahnya hingga sampai setidaknya 1 Maret 2020.

Sementara itu, Hong Kong telah menerapkan masa karantina dua minggu wajib bagi siapa pun yang datang dari daratan China. Pengunjung diminta untuk mengisolasi diri di kamar hotel atau pusat yang dikelola pemerintah, sementara itu warga diharuskan untuk tinggal di rumah mereka.

Jika melanggar aturan baru akan dihukum dengan denda dan hukuman penjara. Seperti diketahui, ada 26 kasus yang dikonfirmasi dari virus corona di Hong Kong.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cara Mengurangi Rasa Pahit Pare dengan Mudah, Cobain Yuk!

Mengenal Ilustrator Komik Amerika, Daniel Indro Asal Tulungagung!