Ade Marza
CakapCakap – Sudah banyak orang yang mengenal Mansa Musa sebagai orang terkaya sepanjang sejarah dunia. Cakap People mungkin juga sudah pernah membaca atau mendengar kisah sang raja Muslim yang kekayaannya baru dikenal dunia ketika dia melakukan perjalanan haji ke Mekkah pada tahun 1324. Saat itu, dia membawa ribuan rombongan dengan tumpukan emas yang dibagi-bagikan kepada kaum miskin sepanjang perjalanan. Lalu, siapakah orang terkaya kedua sepanjang sejarah?
Dia adalah Andrew Carbegie, seorang pengusaha berkebangsaan Amerika-Skotlandia yang pernah sukses besar di era tahun 1800-an, seperti dilaporkan oleh laman Merdeka.com. Sempat menjadi operator telegraf di Skotlandia, Carnegie kemudian berhasil menjadi orang terkaya di dunia selama abad ke-19 melalui perusahaan baja Carnegie Steel Company yang didirikan sekaligus dimilikinya. Dia pun dikenal sebagai sosok paling berpengaruh dalam industri baja di AS selama akhir abad ke-19.
Carnegie tercatat memiliki kakayaan bersih sekitar 310 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 4.350 triliun. Pada era 1860-an, dia berinvestasi di proyek pembangunan jalur kereta api, sleeper train, jembatan, dan derek minyak. Dia pun juga mendulang kekayaan dengan menjual surat utang atau obligasi. Namun, Carnegie juga dikenal sebagai salah seorang dermawan terkemuka pada masanya. Selama 18 tahun terakhir hidupnya sebelum meninggal pada tanggal 11 Agustus 1919 di usia 83 tahun, Carnegie memberikan 90 persen kekayaannya untuk yayasan amal dan lembaga pendidikan.
Dari harta kekayaan Carnegie pula lahir banyak kampus terbaik dunia, dan juga dereta perpustakaan yang mengantarkan banyak orang meraih pendidikan. Mellon University, kampus yang dibangun dari uang Carnegie adalah salah satu universitas riset terbaik di dunia, seperti dilansir Boombastis.com. Berbagai kampus itu sudah melahirkan banyak penemuan dan pengetahuan penting bagi manusia. Sedangkan perpustakaan pun setidaknya ada 2.800-an pusat baca yang berdiri atas nama Carnegie.
Meski memiliki kekayaan yang sangat berlimpah, Carnegie memang tidak melupakan kehidupannya di masa lalu yang berada dalam kemiskinan. Oleh karena itu, dia rela menghabiskan uangnya untuk membantu orang lain yang membutuhkan pada masa itu. Carnegie memang keren ya, Cakap People!
