CakapCakap – Cakap People! Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam Iran membumihanguskan 52 situs penting bagi negara itu dan budayanya. Ancaman dikeluarkan jika Iran benar membalas kematian Jenderal Qassem Soleimani.
Trump melalui media sosial Twitter menyatakan soal ancamannya itu dengan memberikan tekanan pada serangan yang cepat dan sangat keras. Sedang 52 sasaran menyamai jumlah warga Amerika yang ditawan Iran setelah Kedutaan AS di Teheran diserang pada November 1979.
….targeted 52 Iranian sites (representing the 52 American hostages taken by Iran many years ago), some at a very high level & important to Iran & the Iranian culture, and those targets, and Iran itself, WILL BE HIT VERY FAST AND VERY HARD. The USA wants no more threats!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 4, 2020
“Kami telah menarget 52 tempat di Iran. Jika Iran menyerang Amerika, atau aset Amerika, Iran sendiri akan diterjang dengan sangat cepat dan sangat keras,” kata Trump seperti dilansir dari CNN.
Amerika memang memiliki angkatan perang yang lebih digdaya ketimbang Iran. Berdasarkan data pemeringkatan di situs Global FirePower, Amerika unggul di hampir semua lini. Mulai dari kemampuan anggaran angkatan bersenjatanya sampai total personel tempur.
Fasilitas perang Paman Sam juga jauh melampaui Iran. AS memiliki pesawat serang 2.831, helikopter 5.760, helikopter serang 971, tank 6.287, kendaraan tempur lapis baja 39.223, kapal selam 86, dan kapal multi-peran Frigate 22.
Sementara Iran memiliki ‘hanya’ pesawat serang 165, helikopter 126, helikopter serang 12, kekuatan tank 1.634, kendaraan tempur lapis baja 2.345, kapal selam 34, dan kapal multi-peran Frigate 6.
Hanya artileri, yang menurut Global FirePower, Iran lebih unggul. Negeri para Mullah itu bisa mengerahkan 2.128 senjata artilerinya, sedang AS hanya 864. Masih terkait artilerinya, Iran juga memiliki keunggulan jumlah peluncur roket atau peluru kendali.
Di kemampuan peluncur roket, Iran — berdasarkan data hingga 2019 —menempati ranking empat dunia di bawah Korea Utara, Rusia dan Cina. Setelah Iran ada Mesir dan Amerika Serikat di peringkat enam.
Multiple Launch Rocket System (MLRS) menjadi persenjataan penting di masa Perang Dunia II dan bertahan hingga kini. Iran saat ini terdata memiliki 1.900 unit senjata itu sedang AS 1.056.
Beberapa yang terkenal dari rudal Iran adalah Shahab 1,2 dan 3 dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer.
Daya jangkau roket dan peluru kendali Iran tergolong pendek dan menengah.
Tapi ini cukup untuk menjangkau Israel, sejumlah negara di Teluk Arab, pangkalan-pangkalan militer Amerika di kawasan sama, ataupun sebagian negara di Eropa.
Kelompok International Crisis Group memberi catatan kalau Iran menggunakan rudal balistiknya untuk menghadapi Israel dengan kekuatan udara yang lebih unggul.
Dalam kasus menghadapi ancaman serangan, Iran menggunakannya untuk menyerang musuh sebelum bergerak ke Iran. Sementara Iran menganggapnya sebagai sistem pertahanan, negara lainnya memandang sebagai ancaman.