Cakapcakap – Cakap People! Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan pada hari Rabu, 14 Oktober 2020, bahwa vaksin COVID-19 mungkin awalnya tidak direkomendasikan untuk anak-anak, saat vaksin sudah tersedia nanti.
Anak-anak, yang jarang memiliki gejala COVID-19 yang parah, belum diuji untuk vaksin virus corona eksperimental.
CDC mengatakan sejauh ini uji klinis awal hanya mencakup orang dewasa yang tidak hamil. Selain itu, CDC mencatat, kelompok yang direkomendasikan dapat berubah di masa depan karena uji klinis berkembang untuk merekrut lebih banyak orang.
Pfizer Inc mengatakan akan mendaftarkan anak-anak, yang mampu menularkan virus ke kelompok berisiko tinggi, dengan usia paling muda 12 tahun dalam uji coba vaksin COVID-19 tahap akhir yang besar.
Sementara AstraZeneca mengatakan, subkelompok pasien dalam percobaan besar akan menguji anak-anak berusia antara lima hingga 12 tahun.
Belum ada vaksin untuk COVID-19, tetapi beberapa perusahaan seperti Pfizer dan Moderna Inc sedang dalam uji coba tahap akhir dari vaksin eksperimental mereka.
CDC juga mengatakan pada hari Rabu bahwa vaksin virus corona apa pun, setidaknya pada awalnya, akan digunakan di bawah otorisasi penggunaan darurat Food and Drug Administration, dan kemungkinan bakal ada pasokan vaksin terbatas sebelum akhir tahun 2020.
“Jika pasokan terbatas, beberapa kelompok mungkin disarankan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 terlebih dahulu,” kata CDC.
Menurut panel ahli independen, vaksin virus corona harus diluncurkan dalam empat fase, di mana pasokan awal diberikan kepada petugas kesehatan garis depan.
Kasus COVID-19 Global
Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 38 juta orang di seluruh dunia, termasuk lebih dari satu juta orang meninggal dunia usai terjangkit virus tersebut. Sementara itu, lebih dari 29 juta orang telah pulih saat artikel ini diturunkan.