in ,

Amy Lee, Wanita 71 Tahun Penderita Kanker Payudara Ini Jadi Relawan & Membuat 300 Masker Saat Pandemi COVID-19

Inisiatif ini telah membantu Lee mengatasi efek samping kemoterapi yang dimulainya pada bulan Januari.

CakapCakapCakap People! Seorang wanita berusia 71 tahun dari enam orang yang menderita kanker payudara di Singapura menawarkan waktunya untuk membuat masker pelindung wajah bagi masyarakat selama pandemi COVID-19.

Wanita itu bernama Amy Lee, dari Tanglin Halt, Singapura, yang telah membuat 300 masker. Dia adalah bagian dari inisiatif komunitas yang diselenggarakan oleh Asosiasi Masyarakat (People’s Association) yang disebut Masks Sewn With Love (Masker Dijahit dengan Cinta), menurut laporan The Straits Times.

Amy Lee, 71 tahun. [Foto via The News Paper]

“Membuat masker membuat saya menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar yang menunjukkan perhatian dan kepedulian, dan semangat saya terangkat,” ujar Lee, Sabtu, 9 Mei 2020. Ia adalah seorang penderita kanker payudara yang kambuh tahun lalu.

Lee mengatakan bahwa dia menemukan inisiatif itu berkat seorang teman yang menjadi sukarelawan dan menggambarkan prosesnya sebagai hal yang sangat nyaman.

“Ketika saya menyadari bahwa teman saya melakukannya untuk tujuan yang baik, saya menjadi tertarik,” kata Lee dalam bahasa Mandarin kepada The News Paper. 

“Saya bilang padanya saya khawatir hasil kerjaku tidak cukup baik, tapi saya menyadari bahwa selama saya ikhlas melakukannya, (masker) akan menjadi bagus hasilnya.”

“Kamu hanya perlu membungkus masker dan menuliskan nama organisasi di amplop sebelum memasukkannya ke dalam kotak pos,” katanya.

Inisiatif ini telah membantu Lee mengatasi efek samping kemoterapi yang dimulainya pada bulan Januari.

“Kemoterapi seharusnya membuat saya merasa lemah, tetapi saya telah menemukan kekuatan besar melalui inisiatif ini,” kata Lee. 

“Ini adalah waktu untuk menunjukkan cinta dan perhatian pada orang lain. Setiap masker yang saya buat artinya bahwa satu orang lagi bakal punya masker. Mengetahui hal itu membuat saya bahagia.”

Ilustrasi seseorang kenakan masker kain. [Foto: Pixabay]

Karena keluarganya yang terdiri dari tiga anak dan enam cucu tidak diizinkan mengunjunginya karena aturan jarak sosial, Lee mengatakan bahwa grup Facebook telah menjadi seperti keluarga kedua. Itu juga menjadi sesuatu yang berharga ketika banyak simpatisan mengirim pesan mendoakan kesehatan untuknya setelah dia memposting tentang kondisinya.

Program inisiatif Masks Sewn With Love, yang memiliki setidaknya 1.000 sukarelawan, berencana untuk menyumbangkan 50.000 masker kain kepada kelompok-kelompok rentan, kata penyelenggara kepada The Straits Times, Rabu.

Sekitar 10.000 masker yang dibuat oleh kelompok tersebut telah ditunjuk untuk disumbangkan kepada anak-anak dan remaja di tempat penampungan.

30.000 masker disiapkan untuk dibagikan kepada para lansia dan petugas kebersihan sementara 10.000 sisanya akan diberikan kepada pekerja rumah tangga.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Studi: Jika 80 Persen Orang Amerika Pakai Masker, Infeksi COVID-19 Akan Turun Signifikan

Singapura Siap Gaji Rp39,5 Juta Per Bulan Bagi yang Ingin Jadi Petugas Uji Swab COVID-19, Tak Butuh Pengalaman!