in ,

Amankan Lebih Banyak Pasokan, Malaysia Beli 6,4 Juta Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Total anggaran pengadaan vaksin saat ini sekitar US$ 504,4 juta, menurut pemerintah Malaysia.

CakapCakapCakap People! Malaysia telah menandatangani perjanjian untuk membeli 6,4 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca dan sedang dalam negosiasi dengan China dan Rusia untuk mengamankan lebih banyak pasokan vaksin. Demikian diungkapkan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dalam sebuah pidato video pada hari Selasa, 22 Desember 2020, saat negara itu terus berjuang untuk menghadapi kasus gelombang ketiga virus corona.

Pemerintah Malaysia menandatangani kesepakatan untuk mengamankan 12,8 juta dosis dari Pfizer-BioNTech pada November dan juga mendapatkan vaksin dari program COVAX Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Artinya, kita sudah mengamankan pasokan vaksin untuk mencakup 40 persen (populasi),” kata Muhyiddin, seperti dikutip Aljazeera, Selasa, 22 Desember 2020.

PM Malasyia, Muhyiddin Yasin. [Foto: Net]

Pemerintah Malaysia sekarang dalam negosiasi akhir untuk vaksin dengan produsen yang berbasis di China, Sinovac dan CanSino Biologics serta Institut Gamaleya Rusia untuk menutupi persyaratan yang tersisa dan mengharapkan memiliki vaksin yang cukup untuk menyuntik 83 persen penduduk di negara itu.

“Ini bukan hanya pembelian vaksin tetapi juga akan mencakup kapasitas fill & finish (memasukkan vaksin ke dalam botol) di Malaysia dan potensi ikatan R&D,” Khairy Jamaluddin, Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia, mengatakan di Twitter.

Total anggaran pengadaan vaksin saat ini sekitar US$ 504,4 juta, menurut pemerintah Malaysia.

Setelah menjaga virus corona hampir sepanjang tahun, Malaysia kini berjuang melawan gelombang ketiga infeksi, setelah pemilihan negara bagian di negara bagian Sabah di Kalimantan pada bulan September dan kemudian menyebar ke Kuala Lumpur dan sekitarnya.

Kelompok kasus telah muncul di penjara dan pusat penahanan serta pabrik, dengan wabah tunggal terbesar di negara itu muncul dari asrama yang penuh sesak yang merupakan rumah bagi pekerja migran yang dipekerjakan oleh Top Glove, produsen sarung tangan medis terbesar di dunia.

FILE PHOTO: Sebuah test tube berlabel Vaksin terlihat di depan logo AstraZeneca dalam ilustrasi ini yang diambil pada 9 September 2020. [Foto: REUTERS / Dado Ruvic]

Jadwal vaksinasi

Kantor berita negara Bernama mengatakan Muhyiddin, yang berusia 73 tahun dan pernah dirawat karena kanker pankreas dua tahun lalu, akan menjadi orang pertama yang menerima suntikan dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksinasi. Orang-orang yang berada di garis depan dan kelompok berisiko tinggi lainnya, termasuk orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, juga akan menjadi yang pertama.

Khairy mengatakan jadwal vaksinasi, yang diharapkan pemerintah diumumkan pada Januari, juga tergantung pada persetujuan dan pendaftaran oleh Badan Pengatur Farmasi Nasional (NPRA). Pihak berwenang bertujuan untuk mengamankan stok yang cukup untuk mencukupi kebutuhan vaksin bagi warga Malaysia, serta non-warga negara yang tinggal dan bekerja di negara itu, katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sudah Diumumkan! Ini Dia 6 Menteri Baru di Kabinet Jokowi

ASN Diimbau tak Keluar Kota saat Libur Akhir Tahun 2020, Ini Hukuman Bagi yang Melanggar!