in ,

Amankah Konsumsi Suplemen Melatonin Setiap Malam Untuk Tidur? Ini Penjelasan Para Ahli Tidur

Melatonin alias “hormon kegelapan”, dibuat oleh tubuh kita di kelenjar pineal tepat di atas pusat otak. Hormon ini membantu mengatur siklus tidur-bangun dari jam internal tubuh kita.

CakapCakapCakap People! Tidak bisa tertidur atau tetap terjaga di malam hari membuat frustasi, terutama jika itu terjadi setiap hari. Untuk bisa mendapatkan istirahat yang sangat dibutuhkan, banyak orang beralih ke suplemen tidur melatonin, yang merupakan versi sintetis dari melatonin alami yang dibuat tubuh kita untuk membantu menyebabkan kantuk.

Tetapi apakah suplemen melatonin ini aman dikonsumsi setiap hari? Berikut adalah penjelasan para ahli tidur tentang melatonin dan apakah penggunaan sehari-hari berisiko, seperti dilansir dari situs Health, Rabu, 16 September 2020:

Apa sebenarnya melatonin itu?

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Melatonin alias “hormon kegelapan”, dibuat oleh tubuh kita di kelenjar pineal tepat di atas pusat otak. Hormon ini membantu mengatur siklus tidur-bangun dari jam internal tubuh kita.

“Melatonin dilepaskan saat matahari terbenam,” kata Beth Malow, MD, seorang profesor di departemen neurologi dan pediatri dan direktur divisi gangguan tidur di Vanderbilt University Medical Center, kepada Health.

“Itu membuat kita mengantuk — sekitar dua jam setelah melatonin mulai dilepaskan, kita siap untuk tidur.” Di pagi hari saat matahari terbit lagi (atau saat kamu terpapar cahaya terang), kadar melatonin turun, menandakan jam internal tubuh kamu bahwa sudah waktunya untuk bangun.

Apa itu suplemen melatonin?

Otak biasanya hanya menghasilkan sedikit melatonin — sekitar 0,2 miligram, kata Brandon Peters-Mathews, MD, seorang spesialis obat tidur di Virginia Mason Medical Center di Seattle, kepada Health. Bagi sebagian orang, itu mungkin tidak cukup untuk membantu mereka mendapatkan istirahat yang mereka butuhkan. Jadi suplemen melatonin, yang biasanya mengandung dosis lebih tinggi daripada jumlah yang dikeluarkan tubuh kita secara alami, dapat berguna untuk mengobati gangguan tidur dan insomnia.

“Melatonin tambahan memungkinkan kita mengantuk dan siap untuk tidur,” kata Dr. Malow. “Selain itu, melatonin dapat menenangkan dan membantu otak kita beristirahat.”

Penelitian mendukung hal ini, menunjukkan bahwa melatonin dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan orang dengan gangguan bangun fase tidur tertunda (DSP) untuk tertidur. Studi lain, yang diterbitkan dalam Journal of Physiology-Paris, menemukan bahwa melatonin juga dapat membantu mengatur ulang siklus tidur-bangun tubuh. Penelitian kecil lainnya menunjukkan bahwa melatonin tambahan dapat meredakan kecemasan dan jet lag.

Melatonin adalah obat yang memebutuhkan resep dokter di Eropa, tetapi di AS obat ini memenuhi syarat sebagai suplemen makanan, artinya melatonin tersedia tanpa resep dokter di toko obat dan gerai ritel nutrisi kesehatan. Namun, tidak semua merek melatonin sama, dan penting untuk membaca label dan pastikan kamu mendapatkan melatonin murni dan bukan melatonin yang dicampur dengan zat lain, Dr. Malow memperingatkan.

Amankah mengkonsumsi melatonin setiap hari, dan adakah efek sampingnya?

Baik Dr. Peters-Mathews dan Dr. Malow percaya melatonin umumnya aman dikonsumsi setiap malam, tetapi penelitian besar diperlukan untuk menentukan apakah itu efektif dan aman untuk semua bentuk insomnia dan terutama untuk penggunaan jangka panjang.

“Melatonin digunakan dengan aman oleh kebanyakan orang selama bertahun-tahun,” kata Dr. Peters-Mathews.

Dr. Peters-Mathews merekomendasikan untuk tetap menggunakan dosis rendah (1 hingga 3 miligram per dosis malam) melatonin untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan, seperti peningkatan mimpi, mimpi buruk, atau kantuk di pagi hari. Jika kamu terganggu oleh efek samping ini, kamu harus berhenti menggunakan melatonin dan berkonsultasilahh dengan dokter kamu untuk mendapatkan alternatifnya.

Apakah melatonin aman untuk semua orang?

Melatonin tidak cocok untuk semua orang. Kamu tidak boleh mengonsumsi melatonin sama sekali jika sedang hamil atau menyusui atau memiliki gangguan autoimun, gangguan kejang, atau depresi. Jika kamu menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, bicarakan dengan dokter kamu sebelum meminumnya. Dan jika kamu sedang dalam pengobatan, tanyakan kepada dokter untuk memastikan melatonin tidak akan membuatnya kurang efektif atau menyebabkan lebih banyak efek samping.

Bagaimana jika suplemen melatonin tidak berhasil membuat tidur?

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Jika melatonin tidak membantu tidur setelah satu atau dua minggu penggunaan malam, Dr. Malow merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter kamu tentang pilihan lain.

“Selain itu, pastikan Anda mengambil pendekatan perilaku yang lebih luas, termasuk membatasi kafein setelah sore hari, membatasi alkohol, dan mematikan layar [gadget dan elektronik] setidaknya 30 menit sebelum waktu tidur,” katanya.

Ada banyak cara untuk menciptakan kondisi optimal untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak, baik untuk kamu yang mengonsumsi melatonin atau tidak. Beberapa caranya adalah: nyalakan lampu dengan cahaya redup sebelum tidur untuk memberi isyarat agar tubuh kamu rileks, dan jika kamu menonton televisi di malam hari, pastikan kamu setidaknya berjarak enam kaki dari layar, karena cahaya biru yang dipancarkan dari TV dapat membuat kamu tidak tertidur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Survei CDC: 1 dari 4 Orang Dewasa Muda ‘Serius Pertimbangkan Bunuh Diri’ Akibat Pandemi Virus Corona

Vaksin Virus Corona dari China Siap Digunakan Publik Pada November 2020