Yanita Nurhasanah
CakapCakap – Cakap People, kamu tentu sudah mendengar mengenai beragam dampak buruk yang ditimbulkan oleh virus Corona bukan? Salah satunya adalah meningkatnya harga masker oleh para pedagang.
Bukan hanya itu, dampak lain yang timbul oleh virus yang satu ini adalah adalah panic buying di masyarakat. Barangkali kamu sudah melihat beritanya di negara lain, namun ternyata Indonesia juga mengalami hal yang sama.
Adalah Steven Taylor seorang psikolog klinis yang berasal dari University British Columbia yang mengatakan jika ada beberapa alasan kenapa seoserang bisa melakukan panic buying. Beberapa alasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Menyiapkan Diri
Salah satu alasan yang mendasari panic buying adalah untuk menyiapkan diri. Keberadaan virus Corona membuat banyak orang merasakan kecemasan yang berlebihan. Hal ini membuat mereka memikirkan cara bisa bertahan di dalam rumah dan selamat dari gangguan kesehatan yang satu ini.
Panic Buying Dapat Menular
Alasan yang selanjutnya adalah panic buying yang bisa menular. Saat melihat ada orang yang berbondong-bondong melakukan pembelian dalam jumlah besar di supermarket, orang lain juga akan ikut panik.
“Orang-orang itu adalah makhluk sosial. Kami saling mencari isyarat apa saja yang aman dan berbahaya, dan ketika kamu melihat seseorang di toko sedang melakukan panic buying, itu dapat menyebabkan efek seperti rasa takut yang menular,” ungkap Taylor seperti yang dilansir dari health.detik.com.
Merasa jika Penanganan yang Dilakukan Kurang
Banyak hal mengenai virus yang belum diketahui. Jadi ketika seseorang merasa virus ini adalah ancaman serius, namun pencegahan yang dilakukan hanya dengan langkah biasa, maka akan terjadi konflik batin di dalam diri.
“Ketika orang diberitahu ada sesuatu yang berbahaya akan datang, tetapi yang perlu dilakukan hanyalah mencuci tangan, tentu itu tidak sebanding dengan ancaman itu,” tambah taylor.
Jadi bagaimana menurutmu mengenai panic buying tersebut?
Keberadaan virus Corona sendiri membawa dampak buruk di berbagai bidang. Dalam hal ini, ada baiknya Cakap People untuk selalu waspada namun tetap bersikap tenang. Pastikan jika kamu telah melakukan pencegahan yang tepat seperti yang disarankan oleh WHO ya.
