CakapCakap – Cakap People! Aktor Chris Hemsworth, pemeran Thor dalam film the Avengers itu disebut berpotensi memiliki penyakit Alzheimer. Pasalnya, ketika ia mengungkapkan tes genetik, hasilnya menunjukkan bahwa ia mempunyai dua salinan gen APOE-e4, salah satu faktor risiko yang dapat mengembangkan penyakit Alzheimer.
Akibat hasil tes ini, Chris Hemsworth pun mengumumkan ia akan mengambil cuti dari dunia akting untuk bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya dan menilai kembali prioritas pribadinya, seperti diberitakan usatoday.
Memahami Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah sebuah kondisi otak yang menyebabkan penurunan progresif dalam ingatan, kemampuan berpikir, belajar, dan merencanakan. Pada akhirnya, penyakit ini akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas dasar sehari-hari. Biasanya, penyakit ini menyerang orang yang berusia di atas 65 tahun.
Melansir clevelandclinic.org, penyakit Alzheimer disebabkan karena adanya penumpukan protein yang tidak normal di otak seseorang. Penumpukan protein yang berupa protein amiloid dan protein tau menyebabkan sel-sel otak mati. Para ilmuwan percaya bahwa protein amiloid menumpuk di sel otak akan membentuk massa yang lebih besar atau disebut plak. Serat bengkok dari protein lain yang disebut tau juga akan menjadi kusut.
Nantinya, plak dan kusut akan menghalangi komunikasi antara sel-sel saraf yang mencegah mereka melakukan prosesnya. Kematian sel saraf yang lambat dan berkelanjutan menyebabkan gejala penyakit Alzheimer. Kematian sel saraf dimulai di satu area otak, biasanya di area otak yang mengontrol memori dan kemudian menyebar ke area lain.
Terlepas dari penelitian yang sedang berlangsung, para ilmuwan pun masih belum tahu secara pasti apa yang menyebabkan protein tersebut terbentuk. Sejauh ini, para ilmuwan meyakini bahwa mutasi genetik dapat menyebabkan Alzheimer sejak dini. Kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup kemungkinan berkontribusi menjadi penyebab Alzheimer.
Sementara itu, gejala Alzheimer juga dapat memburuk dari waktu ke waktu. Para peneliti percaya bahwa proses penyakit ini dapat dimulai 10 tahun atau lebih sebelum gejala pertama muncul. Kehilangan memori menjadi gejala utama yang muncul dari penyakit Alzheimer. Lalu, ketika penyakit berkembang, gangguan ingatan memburuk dan gejala lainnya semakin berkembang.
Perubahan Otak Akibat Alzheimer
Mengutip mayoclinic.org, berikut adalah gejala perubahan otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer, yaitu:
1. Memori
Kehilangan ingatan penderita Alzheimer terus berlanjut dan semakin memburuk. Bahkan, dapat memengaruhi kemampuan di tempat kerja atau di rumah. Orang yang mengalami penyakit ini mungkin dapat mengulangi pertanyaan berulang-ulang, tersesat di tempat biasa dilewatinya, dan lupa nama anggota keluarga.
2. Berpikir dan bernalar
Penyakit Alzheimer menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan berpikir, terutama tentang konsep abstrak, seperti angka. Biasanya, orang yang menderita Alzheimer sulit untuk mengelola keuangan, menyeimbangkan buku cek, dan membayar tagihan tepat waktu.
3. Membuat pertimbangan dan keputusan
Alzheimer menyebabkan penurunan kemampuan untuk membuat keputusan dan penilaian yang masuk akal. Misalnya, seseorang mungkin membuat pilihan yang buruk atau tidak seperti biasanya dalam interaksi sosial atau mengenakan pakaian tidak sesuai dengan cuaca.
4. Merencanakan dan melakukan tugas-tugas biasa
Kegiatan rutin yang membutuhkan langkah berurutan, seperti merencanakan dan memasak makanan atau memainkan permainan favorit, menjadi gejala bagi penderita Alzheimer.
5. Perubahan kepribadian dan perilaku
Perubahan otak yang terjadi pada penyakit Alzheimer dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku, seperti depresi, penarikan sosial, dan khayalan tidak benar.