CakapCakap – Cakap People! Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg pada hari Selasa, 29 Oktober 2019, mengungkapkan menolak untuk menerima penghargaan lingkungan. Remaja 16 tahun ini mengatakan bahwa gerakan iklim membutuhkan orang-orang yang berkuasa untuk mulai “mendengarkan” “sains” dan bukan penghargaan.
Dilansir dari The Jakarta Post, Rabu, 30 Oktober 2019, aktivis iklim remaja ini, yang telah mengumpulkan jutaan orang untuk gerakannya “Jumat untuk Masa Depan”, merasa terhormat pada upacara Stockholm yang diselenggarakan oleh Dewan Nordik, sebuah badan regional untuk kerja sama antar-parlemen.
https://www.instagram.com/p/B2w-0NsCkXp/?igshid=r0mhi9dfohc4
Thunberg telah dinominasikan oleh Swedia dan Norwegia atas upayanya dan memenangkan hadiah lingkungan tahunan organisasi.
Tetapi setelah diumumkan, seorang wakilnya mengatakan kepada hadirin bahwa dia tidak akan menerima penghargaan atau hadiah sejumlah 350.000 kroner Denmark (sekitar USD 52.000 atau 46.800 euro), demikian kantor berita TT melaporkan.
Greta menolak membahas keputusan itu dalam sebuah unggahan di Instagram dari Amerika Serikat.
“Pergerakan iklim tidak membutuhkan penghargaan lagi,” tulisnya.
https://www.instagram.com/p/B4Ns7PQpE5C/?igshid=ltql08vnmm7b
“Apa yang kita butuhkan adalah politisi kita dan orang-orang yang berkuasa mulai mendengarkan ilmu pengetahuan terbaik yang ada saat ini.”
Sembari mengucapkan terima kasih kepada Dewan Nordik untuk “kehormatan besar,” tersebut, Greta juga mengkritik negara-negara Nordik karena tidak memenuhi “reputasi besar” mereka dalam isu-isu iklim.
“Tidak ada kekurangan menyombongkan hal ini. Tidak ada kekurangan kata-kata yang indah. Tetapi ketika menyangkut emisi aktual kita dan jejak kaki ekologis kita per kapita … maka itu adalah cerita lain,” kata Thunberg.
Baru berusia 16 tahun, Thunberg menjadi terkenal setelah ia mulai menghabiskan hari Jumat di luar parlemen Swedia pada Agustus 2018, sambil memegang papan bertuliskan “Sekolah mogok untuk iklim”.