CakapCakap – Cakap People! Afrika Selatan sedang mempersiapkan rumah sakitnya agar bisa melakukan penerimaan lebih banyak pasien, saat virus corona varian Omicron mendorong negara itu ke dalam gelombang keempat kasus COVID-19. Demikian kata Presiden Cyril Ramaphosa, Senin, 5 Desember 2021.
Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika selatan pada November 2021 dan telah memicu kekhawatiran global karena pemerintah khawatir akan lonjakan infeksi lainnya, Reuters melaporkan.
Infeksi harian Afrika Selatan melonjak pekan lalu menjadi lebih dari 16.000 pada hari Jumat dari sekitar 2.300 pada hari Senin.
Ramaphosa mengatakan dalam buletin mingguan bahwa Omicron tampaknya mendominasi kasus baru di sebagian besar dari sembilan provinsi di negara itu dan mendesak lebih banyak orang untuk vaksinasi COVID-19.
“Afrika Selatan sekarang memiliki persediaan vaksin yang cukup, … vaksinasi sangat penting untuk pemulihan ekonomi kita karena semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin banyak bidang kegiatan ekonomi yang akan dibuka,” katanya.
Pemerintah akan segera mengadakan Dewan Komando Coronavirus Nasional untuk meninjau keadaan pandemi dan memutuskan apakah tindakan lebih lanjut diperlukan untuk menjaga masyarakat tetap aman, kata Ramaphosa.
Para ilmuwan di Afrika Selatan dan negara-negara lain berlomba untuk menentukan apakah Omicron lebih menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah dan lebih tahan terhadap vaksin yang ada.
Tetapi beberapa catatan anekdotal dari dokter dan ahli di Afrika Selatan meyakinkan, menunjukkan bahwa banyak infeksi yang disebabkan oleh varian baru itu adalah ringan.
“Kami terus mengawasi tingkat infeksi dan rawat inap,” kata Ramaphosa.