in ,

Abit, Tongkat Api Santri Banyumas untuk Rayakan 1 Muharram

CakapCakap – Ada banyak cara yang dilakukan oleh umat Islam dan menyambut tahun baru Hijriah, seperti pada 1 Muharram 1440 H yang jatuh pada tanggal 11 September 2018. Berbagai kegiatan dilakukan untuk mengingatkan umat dengan pergantian tahun tersebut. Bahkan, setiap daerah pasti memiliki tradisinya masing-masing, termasuk juga daerah asal Cakap People tentunya. Setiap tradisi itu juga memiliki keunikan masing-masing, sehingga perlu dilestarikan dengan terus menggelarnya.

Seperti di Desa Kaliwedi, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, para santri di sana memiliki tradisi tongkat api untuk merayakan pergantian tahun baru Hijriah. Tradisi itu disebut tradisi Abit, yang mulai diperkenalkan para santri di Pesantren Kaliwedi Lor pada tahun 1960-an, seperti dilansir Merdeka.com, Selasa (11/9/2018). Pada malam pergantian tahun baru 1440 Hijriah, Senin (10/9/2018) malam, tradisi Abit pun kembali dipertontonkan pada masayarakat di daerah itu.

Atraksi tongkat api menjadi salah satu tradisi Abit bagi para santri di Banyumas dalam menyambut pergantian tahun baru Islam via Istimewa.

Dalam tradisi Abit pada tahun ini, Sahud (48 tahun), Kepala Desa Kaliwedi, menunggang kuda dari lapangan desa untuk mengelilingi kampung dengan diiringi pawai obor sepanjang perjalanan kurang lebih 1,5 jam. Warga desa pun menunggu di depan kediaman masing-masing untuk menyaksikan tradisi Abit ini. Setibanya di halaman balai desa, Sahud pun turun dari punggung kuda dan berdiri di atas balok kayu dengan mengayun-ayunkan tongkat bambu sepanjang 170 cm dengan kobaran api dari lilitan kain goni yang sudah terbakar di bagian ujungnya. Warga desa langsung bertepuk tangan.

“Tahun 2013, kami mulai mengenalkan kembali tradisi Abit yang kegiatannya disebar di lima masjid. Bertahap kami rancang Festival Abit yang mempertontonkan permainan abit oleh lima kontingen masjid,” cerita Sahud pula mengenang tradisi Abit yang sudah mulai dilupakan masyarakat. Padahal dulu, kepiawaian memainkan Abit ini menjadi keterampilan khas warga Desa Kaliwedi, dan dikenal luas hingga ke wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat, tepatnya di Kecamatan Maos dan Kroya.

“Kesannya selama ini hanya perayaan tahun baru Masehi yang semarak. Kami ingin perayaan tahun baru Islam juga dirayakan secara semarak dan berkesan, juga bernuansa religius,” ucap Bendahara Festival Abit Muhamad Hariri pula. Nah, apa tradisi tahun baru Hijriah di daerah Cakap People? [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pernah Melanggar Aturan? Ini 6 Manfaat Jadi Pemberontak!

Nol Toleransi! Pesawat Qantas Australia Putar Balik Setelah 2 Jam Mengudara