in

Vici, Robot Ini Membantu Para Dokter Merawat Pasien Virus Corona di Amerika Serikat

Robot itu digunakan untuk pasien virus corona di negara bagian Washington di Providence Regional Medical Center

CakapCakapCakap People! Wabah virus corona yang bermula dari Wuhan, China, telah menyebar dengan cepat ke berbagai negara, termasuk di Amerika Serikat (AS).

Para dokter di AS telah menemukan cara untuk berkomunikasi dengan salah satu pasien yang terinfeksi virus corona tanpa mereka harus khawatir terpapar oleh virus tersebut. Ya, para dokter itu menggunakan robot.

Robot Vici. [Foto: InTouch Health]

Robot itu digunakan untuk pasien virus corona di negara bagian Washington di Providence Regional Medical Center, menurut CNN. 

Karena virus corona dapat ditularkan dari orang ke orang, dokter di rumah sakit yang merawat pasien itu telah mengambil langkah ekstra hati-hati dalam bentuk menggunakan robot.

“Perangkat Telehealth seperti ‘robot’ membantu perawat dalam melakukan fungsi diagnostik dasar dan memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan mudah dengan pasien,” kata Rebecca Bartles, direktur eksekutif pencegahan infeksi sistem di Providence St. Joseph Health, kepada Digital Trends.

“Ini membantu mengurangi jumlah interaksi dari dekat, yang pada gilirannya meminimalkan risiko paparan terhadap orang yang merawat.”

Robot yang dikenal dengan nama Vici ini dikembangkan oleh InTouch Health. Ia memiliki layar dan kamera definisi tinggi, yang memungkinkan para dokter atau perawat untuk membantu pasien tanpa harus bersentuhan dengan mereka.

Robot Vici biasanya hanya digunakan untuk dokter yang berada lebih jauh untuk bisa mengobrol sambil memeriksa pasien mereka, tetapi dalam kasus virus corona, penggunaan robot ini semata untuk kesehatan dan keselamatan karyawan rumah sakit.

Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin, 27 Januari 2020. [Foto: ANTARA/HO-ChinaNews/mii]

“Staf perawat di ruangan itu memindahkan robot sehingga kita dapat melihat pasien di layar, berbicara dengannya,” kata Dr. George Diaz, kepala divisi penyakit menular di Providence, kepada CNN. “Mereka mencari keberadaan virus yang sedang berlangsung.”

Cakap People! Sejauh ini, wabah virus corona telah menginfeksi lebih dari 82.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.800 secara global dengan kematian terbanyak terjadi di China yaitu lebih dari  2.600 orang. Sementara itu, pasien yang pulih tercatat sebanyak 32.000 orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dashboard Online Ini Bisa Melacak Penyebaran Virus Corona Secara Global

Manfaat Sambiloto untuk Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Penyakit Jantung!