CakapCakap – Cakap People! Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa tes urin mungkin dapat memprediksi kanker kandung kemih hingga satu dekade sebelum tanda-tanda atau gejala klinis lainnya muncul. Meskipun masih perlu diverifikasi dalam tes tambahan yang melibatkan jumlah pasien yang lebih besar, penemuan ini bisa menjadi terobosan untuk menemukan penyakit non-invasif untuk diidentifikasi pada tahap awal.
Terobosan potensial ini melibatkan biomarker yang ditemukan oleh para peneliti dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) bekerja sama dengan berbagai mitra penelitian internasional. Mereka menunjukkan bahwa mutasi kanker kandung kemih pada gen tertentu dapat dideteksi dalam urin individu hingga 10 tahun sebelum diagnosis klinis penyakit tersebut. Ini membuka kemungkinan para ilmuwan membuat tes DNA urin sederhana yang tersedia untuk umum yang dapat digunakan sebagai alat skrining non-invasif yang berbiaya rendah untuk memperingatkan pasien potensial terhadap timbulnya kanker kandung kemih.
Tes inovatif yang dikembangkan oleh para peneliti didasarkan pada deteksi mutasi pada gen telomerase reverse transcriptase (TERT). Para peneliti menganalisis sampel urin yang dikumpulkan hingga 10 tahun sebelum diagnosis klinis dari 38 orang yang asimtomatik yang kemudian mengembangkan kanker kandung kemih, bersama dengan 152 sampel kontrol bebas kanker.
Mereka menemukan bahwa mutasi promotor TERT dapat dideteksi satu dekade sebelum diagnosis klinis pada 46,7% dari individu tanpa gejala yang kemudian mengembangkan penyakit. Lebih penting lagi, mereka menemukan bahwa mutasi terjadi pada nol sampel kontrol yang cocok. Meskipun itu masih menyisakan ruang untuk kesalahan, tetap saja menjanjikan sebagai alasan untuk melanjutkan tes dan penelitian selanjutnya.
“Hasil kami memberikan bukti pertama dari studi kohort prospektif berbasis populasi tentang potensi mutasi promoter TERT urin sebagai biomarker non-invasif yang menjanjikan untuk deteksi dini [kanker kandung kemih],” tulis para peneliti.
“Studi lebih lanjut harus memvalidasi temuan ini dan menilai utilitas klinis mereka dalam kohort longitudinal lainnya.”
Hasil penelitian yang berjudul “Urinary TERT promoter mutations are detectable up to 10 years prior to clinical diagnosis of bladder cancer: Evidence from the Golestan Cohort Study (Mutasi promotor TERT urin dapat dideteksi hingga 10 tahun sebelum diagnosis klinis kanker kandung kemih: Bukti dari Golestan Cohort Study)” ini telah diterbitkan dalam jurnal EbioMedicine pada Senin, 17 Februari 2020.