CakapCakap – Cakap People! Virus corona bisa menewaskan 400.000 orang di Inggris jika wabah itu menyapu seluruh negeri, seorang pakar terkemuka memperingatkan.
Profesor Neil Ferguson, ilmuwan dari School of Public Health di Imperial College London, mengatakan “ini adalah yang saya takuti” ketika ditanya tentang virus pembunuh, yang dikenal sebagai Covid-19,” dalam sebuah wawancara dengan Channel 4, seperti dilansir dari Evening Standard, Inggris, Senin, 17 Febriari 2020.
"This virus… concerns me the most of everything I've worked on."
A scientist at the forefront of researching the coronavirus says it could "potentially" spread to 60% of the population.
Watch our special programme at 7.30 on 4 with @mattfrei – Coronavirus: #IsBritainReady? pic.twitter.com/2JqYitYfZV
— Channel 4 News (@Channel4News) February 14, 2020
Ketika ditanya apakah virus itu bisa menyebar ke 60 persen dari populasi Inggris — yang menurut perkiraan terbaru menunjukkan dapat terjadi di seluruh dunia jika virus tidak dapat dikendalikan — Prof Ferguson mengatakan bahwa itu “berpotensi”.
Dengan tingkat kematian satu persen saja, ini berarti ada 400.000 orang bisa meninggal karena penyakit virus corona di Inggris.
Prof. Ferguson berkata: “Mengingat apa yang kita ketahui banyak tentang bagaimana virus semacam ini menyebar, kami memiliki banyak data dari epidemi sebelumnya, dari influenza.”
“Mengingat kemungkinan penularan virus ini dan fakta bahwa setidaknya semua orang dewasa dapat terinfeksi, kami memiliki lebih sedikit data pada anak-anak, maka 60 persen adalah angka yang masuk akal untuk ukuran epidemi dalam 12 bulan pertama atau lebih.”
“Apa yang tidak kita ketahui saat ini adalah jika semua orang terinfeksi, berapa proporsi yang mungkin mati dan apa kelompok risikonya.”
“Perkiraan terbaik kami saat ini adalah mungkin satu persen orang yang terinfeksi mungkin meninggal.”
Dia menambahkan: “Saya akan menekankan bahwa saat ini, menempatkan angka seperti 400.000 tidak selalu membantu karena kita memiliki informasi yang sangat sedikit.
“Ini bukan angka yang absurd. Saya lebih suka dituduh bereaksi berlebihan daripada kurang bereaksi, mari kita bicara seperti itu.”
Seperti diketahui, hingga Minggu, 16 Februari 2020, virus corona ini telah menewaskan lebih dari 1.600 orang, hampir semuanya terjadi di daratan China, dan menginfeksi lebih dari 68.000 di seluruh dunia. Sejauh ini, ada empat kematian akibat COVID-19 ini yang terjadi di luar China, yaitu masing-masing satu di Filipina, Hong Kong, Jepang dan Prancis.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Virgin Media Biarkan 900.000 Informasi Data Pribadi Pelanggan Terbuka, Ini Penyebabnya! - CakapCakap