CakapCakap – Cakap People! Kamu akan kehilangan dia yang sangat jelas menjadikanmu sebagai prioritasnya saat kamu hanya menjadikannya sebagai opsi, hanya mempermainkannya.
Kamu akan kehilangannya setiap kali kamu menjauhkan diri darinya saat semua yang pernah dia lakukan adalah hanya memilih kamu untuk diprioritaskan — setiap hari.
Kamu akan kehilangan cinta dalam hidupmu sedikit demi sedikit setiap kali kamu membuatnya overthink. Setiap kali kamu menanam benih keraguan ke dalam hatinya yang murni dan lembut itu.
Kamu akan kehilangan orang yang berarti di dunia ini saat kamu memutuskan untuk berbohong kepadanya dan mempermainkan emosinya.
Kamu akan kehilangan orang yang hanya ingin menjadi milikmu saat kamu menolak untuk berkomitmen dan memberikan hatimu untuknya.
Kamu akan kehilangannya setiap kali kamu membiarkan mereka merasa kosong dan hampa.
Kamu akan kehilangannya saat kamu mulai memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan ego kamu sendiri, secara fisik atau emosional.
Kamu akan kehilangan orang yang luar biasa ini setiap kali kamu memisahkan diri darinya dan kemudian kembali padanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Kamu akan kehilangannya setiap kali kamu meninggikan nada suaramu dan menyinggung hatinya. Setiap kali air mata mengalir di wajahnya karena kamu.
Kamu akan kehilangannya saat kamu mulai bermain game. Saat kamu mulai mengabaikan telepon dan pesannya hanya untuk menguji kesabarannya dan mengacaukan pikirannya.
Kamu akan kehilangannya saat kamu hanya mempermainkan hatinya. Saat kamu hanya membuatnya semakin dalam padamu, lalu kamu meninggalkannya sendirian lagi.
Kamu akan kehilangannya saat kamu hanya berpura-pura mencintainya dan berpura-pura ingin berkomitmen dengannya.
Kamu akan kehilangan orang yang selalu ada untukmu saat kamu membiarkannya berjuang sendirian untuk hubungan kamu.
Kamu akan kehilangannya ketika kata-kata manismu tak selaras dengan tindakan yang kamu lakukan untuknya.
Kamu akan kehilangan orang yang ingin bersamamu ketika kamu tidak memperlakukannya dengan selayaknya, dan kamu membiarkan orang lain mengambil kesempatan itu untuk memperlakukan dia dengan cara yang lebih baik.
Kamu akan kehilangannya ketika kamu berhenti menjawab teleponnya dan membiarkan dia bertanya-tanya di mana sesungguhnya dia ditempatkan dalam hubungan ini dan apakah kamu masih mencintainya atau tidak.
Kamu akan kehilangannya ketika dia memutuskan untuk menyudahi hubungan itu. Ketika dia pergi dan mendapati kenyataan bahwa kamu tidak akan mengejarnya.
Kamu akan kehilangannya ketika dia tidak lagi bisa menemukan alasan untuk tetap tinggal dalam hubungan itu …
Dan pada saat kamu kehilangannya, kamu akan menyadari betapa berartinya dia bagimu. Tapi, tentu saja, sudah terlambat untuk membawanya kembali.
[Marry Wright, penulis buku: “Inside The Narcissist’s Psyche: His Ability To Make Victims Stay With Him Even Though The Pain They’re Feeling Is Unbearable”]