CakapCakap – Cakap People! Harga komoditas cabai di Makassar, Sulawesi Selatan cukup “pedas” beberapa waktu terakhir ini. Sampai saat ini, harganya mencapai Rp 60 ribu per kilogram di Pasar Tradisional Makassar.
Kurangnya pasokan menjadi sebab melambungnya harga cabai saat ini di Makassar.
“Harga cabai sudah mulai bergerak naik Rp 35 ribu per kilogram menjelang Tahun Baru Imlek dan terus naik hingga kini menembus Rp 60 ribu per kilogram,” kata pedagang di Pasar Terong, Badriah, Kamis, 6 Februari 2020, Kantor Berita Antara melaporkan.
Menurut dia, harga cabai ini melonjak karena pasokan dari daerah sentra produksi cabai Kabupaten Gowa, Bantaeng dan Enrekang berkurang. Pasokan menurun dalam sebulan terakhir.
Sementara, pedagang pengumpul lebih memilih menjual cabai ke pasar luar Sulawesi Selatan. Pasalnya, harganya jauh lebih menjanjikan, khususnya di daerah yang sempat mengalami banjir pada Januari 2020.
“Distributor yang biasanya membawakan kami cabai, lebih memilih menjual sisa cabai yang dikumpulkan dari petani itu dikirim ke Jakarta,” katanya.
Hal senada dikemukakan pedagang cabai lainnya, Sultan, di Pasar Pannampu, Makassar. Menurut dia, memasuki musim hujan produksi cabai dari petani berkurang.
“Kalaupun masih ada persediaan biasanya dijual langsung ke pedangang dengan harga tinggi,” kata Sultan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Yos Rusdiansyah, mengatakan bahwa harga cabai yang melambung dipicu oleh permintaan yang normal. Namun pasokan yang ada tidak mencukupi.
“Namun jika pasokan sudah normal kembali dan tidak ada aksi jual ke luar Sulsel, tentu harga cabai dapat ditekan di pasaran,” kata Yos.