CakapCakap – Cakap People! Seorang pria telah meninggal dunia akibat virus corona di Filipina, menandai kasus kematian pertama yang dilaporkan terkait dengan virus di luar China.
Pria itu, 44 tahun, adalah penduduk Wuhan — pusat wabah virus corona —dan para pejabat yakin dia terinfeksi sebelum melakukan perjalanan ke Filipina, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pria itu mengalami gejala demam, batuk dan sakit tenggorokan sebelum dirawat di Rumah Sakit San Lazaro, Filipina. Dia meninggal pada hari Sabtu, 1 Februari 2020, demikian WHO mengumumkan hari Minggu, 2 Februari 2020.
Korban meninggal akibat virus corona ini adalah orang kedua di Filipina yang dikonfirmasi telah tertular virus tersebut. Berita itu datang ketika kasus yang dilaporkan dan kematian terus meningkat.
Dilansir dari BBC, Minggu, 2 Februari 2020, lebih dari 300 orang telah meninggal dunia akibat wabah virus corona sejauh ini, sebagian besar terjadi di Hubei, dan lebih dari 14.000 orang telah terinfeksi.
AS, Australia, dan semakin banyak negara lain telah melarang kedatangan orang asing dari China dan mengharuskan warga negara mereka sendiri untuk menjalani karantina untuk mencegah penyebaran virus corona.
Jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah melampaui epidemi SARS yang juga merupakan penyakit pernafasan akut, yang menyebar ke 26 negara pada tahun 2003. Tetapi tingkat kematian virus corona baru ini jauh lebih rendah, menunjukkan bahwa itu tidak mematikan.
Apa yang kita ketahui tentang kematian pria ini akibat virus corona di Filipina?
Departemen Kesehatan Filipina mengatakan, pria itu melakukan perjalanan ke Filipina dari Wuhan, melalui Hong Kong, dengan seorang wanita China berusia 38 tahun yang juga dinyatakan positif mengidap virus itu pekan lalu.
Para pejabat mengatakan pria itu dirawat di rumah sakit di ibukota, Manila, dan kemudian menderita pneumonia parah.
Rabindra Abeyasinghe, perwakilan WHO untuk Filipina, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang: “Ini adalah kematian pertama yang dilaporkan di luar China. Namun, kita perlu ingat bahwa ini bukan kasus yang didapat secara lokal. Pasien ini berasal dari pusat wabah [virus corona] ini.”
Menurut outlet berita lokal Rappler, Sekretaris Kesehatan Francisco Duque III mengatakan pasien itu sempat “stabil dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan”, tetapi kondisinya memburuk dengan cepat selama 24 jam.
“Kami saat ini bekerja dengan kedutaan besar China untuk memastikan pengurusan mayat yang bermartabat sesuai dengan standar nasional dan internasional untuk mengatasi penyakit ini,” kata Duque, seraya menambahkan bahwa pria itu akan dikremasi.
Departemen Kesehatan mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melacak orang-orang yang berada di penerbangan yang sama dengan pria itu agar mereka bisa dikarantina, serta orang-orang lain yang mungkin berhubungan dengan pria dan wanita itu, seperti hotel staf.
Kematian pria itu dikonfirmasi tak lama setelah Filipina mengumumkan akan segera menghentikan kedatangan wisatawan asing dari China. Sebelumnya, Filipina hanya membatasi orang-orang dari Hubei, yang berada di episentrum wabah.
Apa yang terbaru dari China?
Pihak berwenang mengatakan 45 kematian lainnya tercatat di provinsi Hubei pada akhir Sabtu, 1 Februari 2020, sehingga jumlah korban jiwa yang meninggal di China menjadi 304.
Di seluruh negeri ada 2.590 infeksi baru yang dikonfirmasi. Jadi, jumlah total infeksi di China sekarang adalah 14.380, kata TV pemerintah mengutip Komisi Kesehatan Nasional.
Sementara itu, perkiraan oleh University of Hong Kong menunjukkan jumlah total kasus virus corona bisa jauh lebih tinggi dari angka resmi. Lebih dari 75.000 orang mungkin telah terinfeksi di kota Wuhan, yang merupakan pusat penyebaran, kata para ahli.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Viral WNI dari Wuhan Disemprot Cairan Standar Kompi Nuklir, Biologi dan Kimia, Ini Penjelasan Menkes - CakapCakap