CakapCakap – Cakap People! Penelitian baru dari Emory University mengungkapkan bahwa tempat teraman untuk duduk di pesawat di saat wabah virus corona terus berkembang mungkin adalah kursi dekat jendela.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh “FlyHealthy Research Team,” yang mengamati perilaku penumpang dan awak pesawat di 10 penerbangan Amerika Serikat selama tiga hingga lima jam, mereka yang duduk di jendela memiliki lebih sedikit kontak dengan orang yang berpotensi terinfeksi, National Geographic melaporkan.
Penyakit pernapasan, seperti virus corona, umumnya menyebar melalui seseorang yang melakukan kontak dengan air liur atau lendir orang yang terinfeksi. Percikan dari bersin atau batuk dapat mendarat di permukaan, seperti meja baki atau sandaran tangan, dan berpotensi menginfeksi penumpang terdekat yang berbagi ruang tertutup.
Namun, mereka yang duduk di kursi dekat jendela pesawat kurang berinteraksi dengan penumpang lain — di luar mereka yang duduk dalam dua baris di antara mereka — sehingga membatasi kesempatan mereka untuk berinteraksi dengan orang yang terinfeksi, menurut hasil studi yang dipimpin oleh Vicki Stover Hertzberg dari Emory University dan Howard Weiss dari Penn State.
Namun, mereka yang duduk di kursi lorong lebih mungkin bersentuhan dengan penumpang yang bergerak di sekitar kabin untuk menggunakan toilet, atau dengan anggota kru maskapai — rata-rata mereka melakukan 64 kontak, dibandingkan dengan orang yang duduk di kursi dekat jendela yang hanya melakukan 12 kontak.
“Misalkan kamu duduk di kursi lorong atau kursi tengah dan saya berjalan ke toilet,” kata Weiss, profesor biologi dan matematika, ke National Geographic.
“Kita akan melakukan kontak dekat, artinya kita akan berada dalam jarak satu meter. Jadi jika saya terinfeksi, saya bisa menularkannya padamu. Studi kami adalah studi pertama yang mengukur ini.”
Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan sebagian besar penumpang bangkit dari tempat duduk mereka di beberapa titik selama penerbangan. Mereka yang duduk di kursi dekat jendela cenderung bergerak dari kursi mereka. Hanya 43 persen dari mereka yang duduk di jendela berdiri, berlawanan dengan 80 persen dari mereka yang duduk di kursi dekat lorong.
Penelitian terbatas memang menunjukkan tes itu tidak dilakukan selama penerbangan jarak jauh, atau di pesawat dengan dua gang.
Namun, penelitian ini menyatakan bahwa terlepas dari tempat duduk, ada risiko penularan virus yang cukup rendah jika kamu duduk di kursi tengah atau lorong karena penumpang lain akan “bergerak cepat” di lorong.
“Secara agregat, yang kami tunjukkan adalah kemungkinan penularan yang cukup rendah untuk penumpang tertentu,” kata Weiss.
Studi ini juga mengatakan model penelitian tidak memperhitungkan transmisi aerosol, yang mungkin merupakan cara penyebaran virus corona.
Untuk melindungi diri dari virus saat berada dekat dengan orang lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air, atau menggunakan pembersih tangan setelah menyentuh permukaan. Kamu juga harus menghindari menyentuh wajah atau mulut.
Banyak maskapai penerbangan telah menangguhkan penerbangan ke China daratan di tengah wabah, yang telah merenggut nyawa 213 orang dan membuat hampir 8.000 orang terinfeksi virus corona hingga Jumat, 31 Januari 2020.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan status darurat kesehatan masyarakat global untuk wabah virus corona yang terjadi di China dan telah menyebar ke 18 negara.
3 Comments
Leave a Reply3 Pings & Trackbacks
Pingback:Virus Corona, Indonesia Jemput Warga Indonesia dari Wuhan Dalam Waktu Kurang dari 24 Jam - CakapCakap
Pingback:Virus Corona, Pecinta Hewan Ini Bobol Rumah Warga di Wuhan Beri Makan Kucing yang Kelaparan - CakapCakap
Pingback:Cegah Corona, Supermodel Naomi Campbell Kini Pakai Pelindung Wajah di Pesawat, Apa Kata Ahli? - CakapCakap