in ,

WHO Akhirnya Resmi Tetapkan Wabah Virus Corona Sebagai Darurat Kesehatan Global

Hampir 8.000 kasus virus corona telah dilaporkan di seluruh dunia, dan hampir semuanya terjadi di wilayah China daratan.

CakapCakapCakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya resmi menyatakan pada hari Kamis, 30 Januari 2020, waktu setempat, atau Jumat, 31 Januari 2020 waktu Indonesia bahwa wabah virus corona di Wuhan, China, adalah keadaan darurat kesehatan global. 

WHO mengakui bahwa penyakit itu sekarang merupakan risiko di luar China, tempat virus corona tersebut muncul bulan lalu.

“Alasan utama deklarasi ini bukanlah apa yang terjadi di China tetapi apa yang terjadi di negara lain,” kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari BBC.

Orang-orang di luar Stasiun Kereta Api Beijing pada hari Kamis, 30 Januari 2020. Sebagian besar infeksi virus corona telah terjadi di China. [Foto: Carlos Garcia Rawlins / Reuters]

Dilansir dari The New York Times, Jumat, 31 Januari 2020, pengumuman darurat kesehatan global itu ditetapkan oleh WHO setelah melihat hampir 8.000 kasus virus corona telah dilaporkan di seluruh dunia, dan hampir semuanya terjadi di wilayah China daratan.

Seminggu yang lalu, WHO masih menunda untuk melakukan keputusan penetapan darurat kesehatan global atas wabah virus corona tersebut.

Sejak itu, pejabat WHO mengatakan, ribuan kasus baru di China dan penularan yang jelas dari manusia ke manusia di beberapa negara lain — sekarang termasuk Amerika Serikat — menuntut pertimbangan ulang atas keputusan itu oleh komite ahli WHO.

Seorang pasien 2019-nCoV di Rumah Sakit Hankou, Wuhan, memberikan isyarat jempol kepada tim kesehatan dari Second Military Medical University, Senin, 27 Januari 2020. [Foto: ANTARA/HO-ChinaNews/mii]

Penetapan status tersebut oleh WHO — yang secara resmi disebut sebagai “darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional” —tidak memiliki kekuatan hukum. Namun, penetapan status itu adalah sebuah pemberitahuan kepada semua negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa badan penasihat kesehatan utama dunia berpikir situasinya sangat buruk.

Hasil penetapan status darurat kesehatan masyarakat internasional ini kemudian bisa menjadi acuan bagi negara-negara lain untuk membuat keputusan sendiri tentang apakah akan menutup perbatasan mereka, membatalkan penerbangan, menyaring orang yang tiba di bandara atau mengambil tindakan perlindungan lainnya.

Otoritas China mengatakan pada hari Kamis, 30 Januari 2020, bahwa 38 orang lainnya telah meninggal akibat virus corona ini, sehingga totalnya menjadi 170 orang. Sementara itu, hampir 8.000 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia, dan hampir semuanya terjadi di daratan China.

Orang-orang memakai masker pelindung berjalan di luar Kota Terlarang yang tertutup bagi pengunjung karena masalah penularan virus corona baru, di Beijing, Cina 25 Januari 2020 | Foto: REUTERS

China secara efektif mengisolasi Provinsi Hubei, memaksa lebih dari 30 juta orang, pada puncak liburan Tahun Baru —langkah yang sama dengan mengkarantina Midwest pada saat Natal.

Negara itu juga sekarang telah mengkonfirmasi bahwa kasus virus corona telah menyebar di setiap provinsi dan wilayah China.

Seperti diketahui, WHO telah membuat deklarasi darurat kesehatan internasional seperti itu sebanyak lima kali sejak organisasi itu didirikan pada tahun 2005. Di antaranya adalah untuk pandemi influenza pada tahun 2009, kebangkitan polio pada tahun 2014, epidemi Ebola di Afrika Barat pada tahun yang sama, wabah virus Zika pada tahun 2016 dan wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo tahun lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jumlah Kematian Meningkat, Wabah Virus Corona Sudah Menyebar ke Setiap Wilayah Daratan China

Meghan Markle Mendapat Pemberitaan Negatif Dua Kali Lebih Banyak dari yang Positif