CakapCakap – Cakap People! Sepakbola menjadi salah satu olahraga yang biasanya banyak disukai oleh anak-anak. Termasuk di Indonesia. Tetapi, olahraga ini bisa menimbulkan kontak fisik dan cedera, seperti misalnya saat anak-anak menyundul bola.
Bahkan, kini Skotlandia melarang anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun untuk menyundul bola dalam latihan. Kebijakan itu dikeluarkan mengingat eratnya hubungan antara sepakbola dan demensia yang bisa merugikan anak-anak di masa depan.
Larangan yang diterapkan oleh Skotlandia ini bukanlah hal yang baru pertama kali dilakukan. Sebelumnya, Amerika Serikat sudah menerapkan larangan serupa sejak 2015. Tetapi, Skotlandia akan menjadi negara Eropa pertama yang menerapkan larangan tersebut.
Kebijakan ini menjadi perbincangan luas lantaran dikeluarkan sendiri oleh Asosiasi Sepak Bola Skotlandia (SFA), yang mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelesaikan proposal tersebut, Kamis, 16 Januari 2020.
Keputusan larangan menyundul bola itu dikeluarkan berdasarkan pada hasil penelitian University of Glasgow yang dirilis Oktober 2019. Hasil studi itu menyatakan bahwa mantan pesepakbola profesional 3,5 kali lebih mungkin meninggal karena penyakit otak degeneratif.
“Mengingat penelitian dilakukan dengan menggunakan catatan medis dari pemain sepakbola Skotlandia, ada tanggung jawab tambahan pada badan pemerintahan nasional di negara ini untuk mengambil pendekatan yang bertanggung jawab, namun proporsional terhadap temuan,” kata SFA, dikutip dari The Guardian.
Legenda sepakbola Skotlandia yang juga mantan striker Glasgow Celtic John Hartson memberikan dukungan atas kebijakan larangan tersebut.
“Ada beberapa situasi yang membuat pemain sepak bola yang sampai kehilangan nyawa atau menderita demensia. Saya senang Scottish FA mau melakukan sesuatu terkait dengan hal ini,” ucapnya.