CakapCakap – Apa Cakap People pernah mengalami yang namanya kedutan di area mata? Agaknya hampir semua orang pasti pernah merasakan hal tersebut. Seringkali kedutan dihubungkan oleh beberapa mitos loh, misalnya saja kedutan di mata kanan bagian atas diartikan jika sebentar lagi kamu akan menerima rezeki dan beberapa mitos lain.
Padahal ternyata kedutan bisa dijelaskan secara medis loh! Jika kamu merasakan kedutan di mata bagian kiri bawah, maka berikut artinya!
1. Terlalu banyak minum kafein
Bukan rahasia lagi jika minuman berkafein memang memiliki sensasi rasa yang menyegarkan. Namun perlu kamu ketahui bahwa kafein termasuk stimulan guna merangsang bagian sistem saraf pusat di otak. Sistem saraf pusat merupakan pusat perintah guna menjalankan seluruh fungsi tubuh kamu. Sehingga jangan heran jika usai mengonsumsi minuman kafein maka tubuh akan menimbulkan beberapa reaksi, salah satunya berkedut hingga gemetar. Keadaan tersebut bisa terjadi karena kafein berhasil mengirimkan sinyal ke sistem saraf pusat guna bekerja lebih keras. Sehingga otot terangsang guna bergerak dan melakukan kontraksi luar kendali. Akibatnya mata pun bisa berkedut.
2. Mata kering
Apabila kamu mengalami kedutan yang disebabkan oleh mata kering, maka akan menjalar pula ke area mata lain. Umumnya mereka yang sering menatap layar laptop, gadget, hingga komputer akan sangat rentan terkena mata kering. Bahkan beberapa orang yang mengonsumsi obat tertentu seperti antidepresan, pemakai kontak lensa dan konsumsi minuman beralkohol juga rentan mengalami keadaan tersebut.
3. Stres
Siapa sangka ternyata mata kedutan di bagian kiri bawah bisa jadi tanda apabila kamu sedang stres. Mengapa demikian? Sebab stres bisa memicu saraf dan otot termasuk bagian mata mengalami tingkat ketegangan yang berlebihan. Sehingga hal tersebut dapat menjadikan satu hingga kedua mata mengalami kedutan. Apa kamu pernah mengalami kedutan di dua mata sekaligus?
Itulah penyebab mengapa mata Cakap People mengalami kedutan di bagian kiri bawah. Sudah paham bukan? Jadi mata berkedut bukan karena mitos ya, melainkan ada penjelasannya dari sisi medis. Semoga bisa menjawab rasa penasaran kamu!