CakapCakap – Situs film bajakan sekaligus streaming film terbaru, IndoXXI telah resmi ditutup per tanggal 1 Januari 2020. Cakap People tentu saja juga sudah mengetahui kabar ini, dan mungkin pula banyak yang merasa kehilangan, karena selama ini situs tersebut selalu bisa menghadirkan film-film terbaru dengan cepat, bahkan ketika masih tayang di bioskop. Tentu saja, kamu pun mungkin pernah bertanya-tanya bagaimana sebenarnya cara IndoXXI mendapat film-film terbaru tersebut selama ini?
Nah, rupanya IndoXXI sendiri sudah memberikan keterangan terkait hal tersebut dalam website-nya, di mana dijelaskan bahwa mereka mendapatkan film baru dari pihak ketiga. “IndoXXI atau XXI tidak memiliki atau menyimpan konten di server sendiri, hanya mengambil tautan atau embed konten dari luar yang telah di-upload ke situs-situs website populer seperti Youtube, Google Drive, Dailymotion, ZShare dan sejenisnya,” demikian keterangan pada laman mereka, dikutip oleh CNBCIndonesia.com.
Pihak IndoXXI pun menegaskan bahwa mereka tidak bertanggungjawab terhadap konten yang telah di-upload oleh situs pihak ketiga tersebut. “Kami memastikan kepada setiap pemilik hak cipta bahwa setiap tautan-tautan berada di tempat lain dan video yang di-embed juga dari beberapa situs seperti yang telah disebutkan di atas,” sambung keterangan yang tertulis pada laman IndoXXI tersebut lagi.
Namun, analis keamanan siber dari situs Vaksin.com, Alfons Tanujaya menyebut model bisnis yang dilakukan oleh IndoXXI tersebut merupakan murni ilegal, dan bahkan tidak berbeda dengan kios DVD bajakan. “Mereka dapat keuntungannya dari situ. Kalau tukang DVD, kan di dunia nyata, ada bentuknya. Kalau dia di server, bisa di-download di mana saja,” ungkap Alfons menjelaskannya.
Dengan layanan streaming film gratis tersebut, situs IndoXXI pun dikunjungi banyak pengguna internet. Secara tak langsung, para pemilik bisnis mulai mempercaya mereka untuk memuat iklan. Disebut oleh Alfons, IndoXXI mendapatkan banyak pendapatan dari iklan yang dipasang di situs mereka itu. Bahkan, beberapa jenis iklan seperti iklan judi online hingga iklan pornografi biasanya punya tarif yang lebih tinggi, karena tak bisa tayang di situs-situs konvensional. “Iklan judi dan pornografi seperti itu harganya tinggi. Mereka kalau mau pasang di tempat lain, kan tidak bisa. Margin-nya gede itu,” pungkas Alfons. Ternyata begitu lho, Cakap People!