in

2020, Bakal Terjadi Fenomena Gerhana Matahari Cincin dan Matahari Total, Catat Tanggalnya!

Gerhana matahari itu akan kembali terjadi pada Juni 2020 dan Desember 2020.

CakapCakapCakap People! Sepanjang tahun 2019, terdapat lima kali gerhana matahari yang terjadi. Yang terakhir adalah baru saja kita saksikan yaitu Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada Kamis, 26 Desember 2019 lalu. Sayangnya GMC baru akan bisa dilihat kembali setidaknya pada empat tahun mendatang di Indonesia.

Nah, tentang gerhana matahari, akankah kembali terjadi peristiwa alam ini pada 2020? Ya, akan terdapat dua peristiwa gerhana matahari pada 2020. Gerhana matahari itu akan kembali terjadi pada Juni 2020 dan Desember 2020.

Ilustrasi Gerhana Matahari Total. [Foto: Istimewa]

Dilansir dari Forbes, Minggu, 29 Desember 2019, gerhana matahari akan kembali terjadi pada Juni 2020 dan Desember 2020. Selanjutnya, pada Desember 2021 dan 2023.

Pada Minggu, 21 Juni 2020, akan terjadi Gerhana Matahari Cincin (GMC). GMC yang akan muncul kembali muncul ini berbeda dengan yang terjadi pada Kamis, 26 Desember 2019. Sebab, gerhana matahari di pertengahan 2020 ini hanya akan terlihat di wilayah Asia bagian utara. Mulai ketika matahari terbit di Kongo, lanjut ke Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Tibet, China dan Taiwan. Lalu akan berakhir di Samudera Pasifik atau di selatan Guam.

“GMC pada Juni 2020 akan menampakkan cincin yang lebih tipis, lebih besar dan lebih jelas,” kata Xavier Jubier, anggota Serikat Astronomi Internasional (IAU).

GMC Juni 2020 menghasilkan cincin yang lebih tipis lantaran hampir 99 persen area matahari tertutup bulan. Kondisi ini yang hampir mendekati gerhana total. Namun, rentang waktu untuk melihatnya juga sangat terbatas, yakni hanya sekitar satu menit saja.

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin (GMC). [Foto: BMKG]

Gerhana matahari selanjutnya akan terjadi pada 14 Desember 2020. Fenomena yang akan tampak di Chile dan Argentina ini adalah Gerhana Matahari Total (GMT). Meski hanya berlangsung selama 2 menit 9 detik, tapi para pemburu gerhana bisa melihat korona matahari dengan mata telanjang.

Gerhana ini terjadi selama puncak musim panas di belahan bumi selatan, yakni tepat ketika posisi matahari sangat tinggi di langit. Dalam pengertian itu dan juga dalam hal durasi totalitas, gerhana Desember 2020 akan mirip dengan “Great American Eclipse” pada 21 Agustus 2017 lalu.

Dua gerhana matahari pada 2020 itu adalah gerhana yang terbilang mudah untuk disaksikan. Sebab, gerhana selanjutnya pada Desember 2021 hanya akan terlihat di wilayah Antartika. 

Sedangkan gerhana pada 2023 hanya bisa disaksikan di sebuah wilayah terpencil di Barat Australia dan juga hanya berlangsung sekitar satu menit.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Untuk Pertama Kalinya, Grup Band K-Pop BTS Bakal Lelang Tujuh Mikrofon, Ini Harganya

Ini Dia Deretan Sneakers Baru yang Bakal Rilis di 2020