CakapCakap – Cakap People! Setelah mendirikan Uber sejak 10 tahun yang lalu, Travis Kalanick, pendiri dan mantan CEO Uber bakal meninggalkan perusahaan. Terhitung efektif mulai 31 Desember 2019, ia akan keluar dari dewan direksi.
Kalanick juga telah menjual seluruh saham miliknya di Uber, demikian menurut sebuah pernyataan dari juru bicara perusahaan. Nilai total saham dari pria berusia 43 tahun itu belum jelas berapa, namun, diperkirakan adalah sekitar USD 2,5 miliar.
Menurut pernyataan resmi Uber pada Selasa, 24 Desember 2019, Kalanick akan meninggalkan Uber sepenuhnya untuk fokus pada bisnis terbarunya.
Kalanick memiliki bisnis baru yang telah diluncurkan belum lama ini, yaitu CloudKitchens, yang merupakan usaha penyewaan ruang untuk pemilik restoran untuk bisnis berbasis pengiriman.
Uber belum mengumumkan siapakah yang akan mengisi kursi dewan pengganti Kalanick. Meski demikian, perusahaan di bidang perjalanan itu nampaknya telah memiliki calon direktur yang kuat untuk diajukan pada waktu tepat.
Dengan keluar dari dewan dan melepas seluruh saham miliknya, Kalanick sepenuhnya memutuskan hubungan dari Uber. Ia menjadi CEO pada 2017 dari perusahaan yang didirikannya bersama dan sempat dikhawatirkan tidak dapat membuat lingkungan kerja yang sehat.
CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan dalam rilisnya bahwa ia “sangat berterima kasih atas visi dan kesungguhan Kalanick dalam membangun Uber. Ia juga mengatakan bahwa selama ini kepemimpinannya telah didukung oleh Kalanick dan selaras dengan tujuan perusahaan, meski kadang memiliki pendapat yang berbeda.”
“Uber telah menjadi bagian dari hidup saya dalam 10 tahun terakhir. Pada akhir dasawarsa ini, dan dengan perusahaan yang sekarang terbuka untuk umum, sepertinya saat yang tepat bagi saya untuk fokus pada bisnis saya saat ini dan kegiatan filantropi. Saya bangga dengan semua hal yang dicapai Uber dan akan terus mendukungnya,” ujar Kalanick dalam kata-kata perpisahannya melalui rilis, dilaporkan CNBC, Rabu, 25 Desember 2019.
Kalanick juga berterima kasih kepada Khosrowshahi dan seluruh dewan, serta tim Uber untuk semua hal yang mereka lakukan dalam melanjutkan misi perusahaan. Ia secara sistematis menjual sahamnya di Uber sejak periode penyimpanan saham perusahaan berakhir bulan lalu.
Mantan eksekutif lainnya, termasuk salah satu pendiri Uber, Garrett Camp, juga telah menjual saham, tetapi tidak pada skala yang dimiliki Kalanick. Saham Uber juga dilaporkan ditutupkan lebih tinggi per hari Selasa, 24 Desember 2019.