CakapCakap – Cakap People! Ketika para pemimpin dari Dewan Eropa berkumpul untuk foto grup di Brussels minggu lalu, sulit untuk melewatkan sosok Sanna Marin, yang baru saja memulai tugasnya sebagai Perdana Menteri Finlandia, yang juga merupakan Perdana Menteri termuda di dunia.
Sanna Marin berdiri di deretan depan dan berada di posisi tengah di antara barisan pria paruh baya yang merupakan pemimpin negara. Wanita muda berusia 34 tahun itu tampak tersenyum lebar.
Ia sekarang memimpin koalisi pemerintahan Finlandia dari lima partai, yang semuanya memiliki pemimpin perempuan, dan hampir semuanya berusia di bawah 35 tahun.
Ini adalah daftar yang luar biasa, mengingat para pemimpin negara secara tradisional adalah laki-laki yang lebih tua.
“Masa muda dan gender Marin membuatnya menonjol dari para pendahulunya, yang sebagian besar adalah laki-laki berusia 50-an,” kata Timo Miettinen, peneliti di Departemen Studi Politik dan Ekonomi Universitas Helsinki, seperti dilaporkan CNN, Minggu, 22 Desember 2019.
Namun siapa yang bisa menyangka bahwa Sanna Marin rupanya pernah bekerja sebagai kasir sebelum terjun ke dunia politik.
Mantan menteri transportasi itu menjadi terkenal di seluruh dunia awal Desember 2019 ini setelah pemimpin Partai Sosial Demokratnya mengundurkan diri dan Marin naik, menjadi perdana menteri yang termuda Finlandia, dan di dunia.
Finlandia adalah negara pertama di dunia yang memilih perempuan ke parlemen seabad yang lalu. Pada waktu itu, hanya ada dua perdana menteri perempuan sebelum Marin, masing-masing menjabat tidak lebih dari satu tahun.
Sanna Marin juga memiliki latar belakang sederhana, tidak seperti pemimpin dunia rata-rata.
Orang tua Marin bercerai ketika dia masih kecil karena kecanduan alkohol ayahnya, tulis Marin di blognya pada 2016.
Sanna Marin tumbuh dalam keluarga “pelangi”. Ibunya memiliki hubungan sesama jenis, di wilayah Pirkkala, utara Helsinki. Mereka tinggal di apartemen sewaan dan meskipun tidak punya banyak uang, Marin menulis bahwa mereka memiliki “cinta” yang berlimpah.
Pada usia 15 tahun, pekerjaan musim panas pertama Marin adalah di sebuah toko roti, dan di sekolah menengah ia mendistribusikan majalah untuk mendapatkan uang tambahan.
Setelah lulus, ia bekerja sebagai kasir. Ini yang membuat menteri dalam negeri Estonia, Mart Helme, mengejeknya sebagai sales girl dan mempertanyakan kemampuannya untuk mengelola negara.
Estonia lalu meminta maaf kepada Finlandia untuk komentar yang dibuat oleh pemimpin partai sayap kanan Estonia, EKRE.
“Saya sangat bangga dengan Finlandia. Di sini anak keluarga miskin dapat mendidik diri mereka sendiri dan mencapai tujuan mereka dalam hidup. Seorang kasir dapat menjadi bahkan seorang Perdana Menteri,” kata Marin di Twitter.
Marin adalah anggota pertama keluarganya yang kuliah. Dia memasuki politik pada usia 20 dan dengan cepat naik pangkat di Partai Demokrat Sosial kiri-tengah. Pada usia 27 ia terpilih sebagai pemimpin Dewan Kota Tampere, dan tiga tahun kemudian ia menjadi anggota parlemen.
Politiknya berada di sebelah kiri partainya, yakni mendukung peningkatan jumlah pengungsi dan meningkatkan pajak untuk mendukung kesejahteraan warga.
Dengan latar belakangnya yang rendah hati dan kebijakan kemanusiaan, beberapa komentator telah menjadikan Marin sebagai penangkal pemimpin kuat dunia lainnya. Banyak yang membuat perbandingan dengan Perdana Menteri Selandia Baru yang progresif Jacinda Ardhern, yang menjabat pada usia 37.
Tantangan besar bagi Sanna Marin sekarang adalah bagaimana menyatukan partai Sosial Demokrat Finlandia yang terpecah, antara pendukungnya yang muda di perkotaan dan kelas pekerja tradisional yang tinggal di luar kota.
Sekarang, dunia akan menyaksikan bagaimana kiprah Sanna Marin sebagai perdana menteri termuda di Finlandia, dan dunia.