CakapCakap – Cakap People! Harga barang kebutuhan hidup di Papua terkenal serba mahal, salah satunya seperti yang terjadi di Kecamatan Ilaga, Papua.
Harga mahal tersebut disebabkan lantaran tidak adanya jalur transportasi darat ke Kecamatan Ilaga, Papua. Bahkan, satu sak semen di Ilaga mencapai Rp2 juta, demikian disampaikan Bupati Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Willem Wandik.
“Kehidupan di sini harganya lima kali lipat dari Surabaya, karena memang satu-satunya transportasi ke Ilaga hanya bisa melalui pesawat terbang, kami minta perhatian juga dari pemerintah pusat untuk masyarakat Iliga, pembangunan harus jalan terus,” kata Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik di Ilaga, Sabtu, 21 Desember 2019, seperti dikutip dari ANTARA.
Ia menjelaskan masyarakat di Ilaga rata-rata bekerja sebagai petani, namun semua perlengkapan tersebut hanya bisa didapatkan di daerah terdekat, dengan pesawat dari Kabupaten Timika, Papua.
Berdasarkan pantauan, pesawat perintis lazim digunakan masyarakat sebagai transportasi umum. Geografis yang berbukit-bukit membuat jalan darat pun belum bisa dibangun, atau setidaknya membutuhkan perlengkapan lebih jika ingin dibangun.
Harga makanan juga tergolong tinggi, satu porsi mi instan bisa mencapai Rp30 ribu. Kemudian, empat jerigen minyak goreng dihargai senilai Rp800 ribu.
Ubi adalah salah satu jenis produk pertanian yang paling banyak diproduksi. Kemudian untuk peternakan, masyarakat lokal mayoritas beternak babi. Satu ekor babi besar dihargai senilai Rp30 juta.
Ilaga merupakan Ibu Kota kabupaten tertinggi di Indonesia. Dengan daerah pegunungan tersebut, udara sehari-hari di Ilaga cukup dingin. Bahkan dari pantauan Antara, kondisi suhu udara malam Ilaga bisa mencapai 7 derajat Celcius.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Simak Fakta-fakta Gempa Kuat Sesar Mamberamo di Jayapura - CakapCakap