CakapCakap – Cakap People! Tahun 2019 diwarnai berbagai agenda politik dan peristiwa yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai rangkaian Pilpres 2019 yang disusul demo hingga pembentukan pemerintahan baru.
Pemantauan media sosial oleh perusahaan media intelligence Isentia menemukan 11 topik besar yang paling banyak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia sepanjang tahun ini.
Dari ranah politik dan pemerintahan, demo masyarakat pada Mei dan September lalu yang dipicu pengumuman hasil pilpres dan penolakan RKUHP oleh mahasiswa, menjadi topik yang paling banyak diperbincangkan. Yakni, sebanyak 71.828 buzz di media sosial pada saat demo-demo berlangsung.
Selanjutnya, pelantikan Presiden turut menjadi trending topic di medsos sebanyak 59.274 buzz, dengan puncaknya pada 20 Oktober, bertepatan saat pelantikan Presiden.
Pasca pelantikan Presiden, pada 23 Oktober, Presiden Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri Kabinet Indonesia Kerja. Kabinet baru ini dibicarakan sebanyak 25.342 buzz di media sosial selama dua minggu setelah hari pelantikan.
Di antara menteri-menteri yang baru dilantik, terdapat tujuh menteri paling viral: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (94.641 buzz), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (15.041 buzz), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (6.978 buzz), Menko Polhukam Mahfud MD (5.372 buzz), Menteri Keuangan Sri Mulyani (5.234 buzz), serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (1.293 buzz).
Selain itu, ada pula polemik anggaran Pemprov DKI yang mencapai Rp 82 miliar untuk pengadaan lem Aica Aibon. Terkait hal ini, Isentia menemukan ada 6.603 buzz percakapan netizen selama November.
Topik viral terbaru, Menteri BUMN Erick Thohir yang memberhentikan Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara pada 5 Desember. Selama dua minggu terakhir, peristiwa ini menjadi perbincangan banyak netizen hingga 43.907 buzz media sosial.
https://www.instagram.com/p/B5tlvJmne8C/?igshid=1jfahjdr2fsx4
Dari ranah masyarakat dan perkotaan, peluncuran MRT pada 12 Maret menjadi perhatian masyarakat. Saat ini, MRT telah beroperasi penuh, dengan tarif mulai Rp 3.000 hingga Rp 14.000. Isentia menangkap percakapan sebanyak 238.700 buzz terkait peluncuran MRT.
Kebakaran hutan Kalimantan yang melanda pada 12-14 September lalu menyebabkan hampir satu juta orang menderita ISPA. Dan tentunya, jadi sorotan publik, tak hanya di Indonesia juga internasional. Di kalangan netizen Indonesia, peristiwa ini menjadi perbincangan ramai, yakni sebanyak 41.699 buzz selama September.
Lalu di Juli, posting-an Instagram Story dari salah seorang lulusan universitas negeri ternama di Indonesia yang melamar pekerjaan dan menolak tawaran gaji sebesar Rp 8 juta, menjadi viral di media sosial dan menjadi perbincangan sebanyak 14.551 total buzz.
Pasalnya, banyak netizen menyebutkan, nominal tersebut tergolong tinggi untuk standar gaji fresh graduate. Bahkan, berdasarkan hasil analisa percakapan media sosial, Isentia menemukan, sebagian besar netizen mendapatkan gaji pertama di kisaran Rp 1 juta-Rp 3 juta.
Penggunaan kata unicorn di ranah fintech juga marak diperbincangkan pada tahun ini. Bermula saat Prabowo Subianto sebagai salah satu capres dalam Pilpres 2019, dalam debatnya sempat menyebutkan tentang unicorn. Unicorn mendapat 98.426 buzz dan menjadi sorotan publik.
Selain unicorn, di dunia fintech terkenal dengan istilah paylater. Paylater mulai diperkenalkan secara luas pada Mei 2019.
Paylater sering dijumpai kalangan millennial, karena sistem ini mempermudah proses pembayaran tanpa ribet. Istilah paylater diperbincangkan dalam 16.941 total buzz di 2019.
Sementara dari ranah gaya hidup, Isentia menemukan beberapa film yang paling banyak diperbincangkan di tahun ini. Yakni, Joker yang dirilis pada 2 Oktober diperbincangkan sebanyak 107.148 buzz, Avengers: End Game 50.915 buzz (April-Mei).
Ada juga kisah horror yang viral di Juni, yaitu KKN Di Desa Penari dalam 6.300 total buzz.
Di samping itu, Tokopedia yang berkolaborasi dengan salah satu boyband asal Korea, BTS juga menjadi perbincangan ramai, sebanyak 5.788 buzz medsos selama Oktober hingga November.
“Di sini kami melihat, perbincangan netizen cukup berperan dalam membentuk citra atau tone terhadap suatu peristiwa atau brand,” kata Rendy Ezra, Insights Manager Isentia Indonesia, dalam siaran pers Rabu, 18 Desember 2019.
“Selain itu, netizen juga cenderung lebih jujur dan terbuka, sehingga bisa menunjukan potensi pengembangan suatu produk, brand, ataupun public figure ke depan,” ujar Insights Manager Isentia Indonesia Yudha Prawira. Demikian seperti dilansir dari laman Kontan.co.id