CakapCakap – Cakap People! Seekor Paus Sperma ditemukan mati setelah terdampar di Isle of Harris dengan kondisi perut yang dipenuhi berbagai sampah laut seberat 100 kilogram.
Jaring ikan, bundelan tali, tali pengikat, tas, dan gelas plastik adalah beberapa barang atau sampah yang ditemukan dalam massa yang padat di dalam perut seekor Paus Sperma tersebut.
Dilansir dari BBC, Senin, 2 Desember 2019, para ahli mengatakan bahwa belum ada kejelasan apakah sampah-sampah tersebut menjadi penyebab kematian paus tersebut.
Namun warga setempat yang menemukan bangkai Paus Sperma di pantai Seilebost, Skotlandia, pada hari Kamis, 28 November 2019, mengatakan bahwa hal itu menyoroti masalah pencemaran laut yang lebih luas.
Dan Parry, seorang warga yang tinggal di dekat Luskentyre, mengatakan: “Itu sangat menyedihkan, terutama ketika Anda melihat jaring ikan dan puing-puing sampah yang keluar dari perutnya.”
“Kami berjalan di pantai-pantai ini hampir setiap hari dan saya selalu membawa tas untuk mengambil sampah, yang sebagian besar berhubungan dengan alat memancing.
“Benda-benda ini bisa dengan mudah menjadi jaring atau sejenisnya hilang dalam badai, kita tidak tahu, tapi itu menunjukkan skala masalah yang kita miliki dengan polusi laut.”
Anggota Scottish Marine Animal Stranding Scheme (SMASS), sebuah organisasi yang menyelidiki kematian paus dan lumba-lumba di Skotlandia, membedah paus tersebut untuk mencoba dan menentukan penyebab kematiannya.
Sebuah postingan di halaman Facebook grup tersebut menyatakan: “Hewan itu tidak dalam kondisi yang sangat buruk, dan walaupun masuk akal bahwa jumlah puing-puing (sampah) ini merupakan faktor dalam kehidupannya, kami benar-benar tidak dapat menemukan bukti bahwa ini telah mempengaruhi atau menghalangi usus.
“Jumlah plastik di perutnya tetap mengerikan, pastinya telah membahayakan pencernaan, dan berfungsi untuk menunjukkan lagi bahaya yang ditimbulkan oleh sampah laut dan peralatan memancing yang hilang atau terbuang yang dapat menyebabkan kehidupan laut.”
Bangkai Paus Sperma dikubur di pantai
Puing-puing sampah itu diyakini berasal dari tanah dan industri perikanan.
Penjaga Pantai dan pekerja dari Western Isles Council membantu dengan melakukan pemeriksaan paus tersebut pada hari Sabtu, 30 November 2019, dan menggali lubang raksasa di pantai untuk mengubur Paus Sperma itu.
Menurut data dari SMASS, laporan tentang pelepasan paus dan lumba-lumba di Skotlandia terus meningkat. Terdapat 204 laporan di tahun 2009, naik menjadi lebih dari 930 di tahun 2018.
Paus Sperma atau Paus Kepala Kotak adalah hewan terbesar dalam kelompok paus bergigi sekaligus hewan bergigi terbesar di dunia. Paus ini dinamakan demikian karena bahan putih susu spermaceti yang terdapat pada kepalanya, dan pada awalnya dikira sebagai sperma.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Studi: Sepertiga Makanan yang Dikonsumsi Manusia di Dunia Berakhir Jadi Sampah - CakapCakap