in ,

Ahli: Dalam 20 Tahun Perokok Aktif Bisa Derita PPOK

Menurut Faisal pasien PPOK di Indonesia paling banyak adalah laki-laki karena jumlah perokok didominasi kaum pria.

CakapCakapCakap People! Rata-rata perokok yang merokok setiap hari akan menderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dalam rentang 20 hingga 25 tahun sejak pertama kali merokok. Demikian diungkapkan ahli kesehatan yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr Faisal Yunus PhD Sp.P(K), Selasa, 26 November 2019, di Jakarta.

Faisal mengatakan, orang yang mulai merokok di usia 20 tahun dan terus menerus mengonsumsi produk tembakau tersebut baru menimbulkan gejala PPOK pada usia 40 tahun ke atas.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Menurut Faisal pasien PPOK di Indonesia paling banyak adalah laki-laki karena jumlah perokok didominasi kaum pria.

PPOK memiliki gejala yang mirip dengan asma seperti sesak napas, batuk-batuk dan berdahak, mudah lelah, dan sesak bertambah parah ketika beraktivitas.

Namun perbedaan PPOK dengan asma adalah penyakit yang semakin memburuk dan terasa berat seiring bertambah usia sementara asma cenderung stabil.

Selain itu ciri utama yang mudah dikenali adalah adanya gejala mirip penyakit asma di usia tua.

Guru Besar Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI ini memberikan gambaran kemampuan fungsi paru pada seorang perokok namun tidak mengalami sakit apa pun akan menurun mencapai 60 persen pada usia 80 tahun.

Namun apabila perokok tersebut mengalami PPOK, fungsi paru akan menurun mencapai 60 persen di usia 40 tahun ke atas, mengalami penurunan fungsi hingga 40 persen dan menimbulkan kecacatan pada usia 50 tahun, hingga mengakibatkan kematian di usia 60 tahun.

Faisal menyarankan agar perokok mulai berhenti merokok sejak dini agar fungsi paru bisa bertahan lebih lama dan PPOK tidak berlanjut pada stadium berat.

Cara Mencegah Terkena PPOK

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Cara mencegah terkena PPOK sebenarnya cukup mudah, yaitu menghindari pajanan (paparan) asap dan polusi udara. Yaitu tidak merokok, menggunakan masker saat berkendara atau bekerja di lingkungan berpolusi seperti pabrik dan situs kontruksi, serta menghindari polusi di rumah seperti asap kayu bakar dan asap obat nyamuk.

Ia menambahkan orang yang terpajan (terpapar) polusi udara hanya pada waktu tertentu seperti pada waktu berangkat dan pulang kerja lebih lama mengakibatkan PPOK. Berbeda halnya dengan perokok yang mengonsumi sepuluh batang rokok setiap hari sehingga lebih sering terpajan (terpapar) asap.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013 diperkirakan terdapat 9,2 juta jiwa penderita PPOK atau 3,7 persen penduduk Indonesia dengan tiga juta kematian setiap tahunnya, ujar Faisal.

BISNIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bisakah Popcorn Membuat Kamu Tetap Sehat? Ini Kata Sejumlah Penelitian!

3 Manfaat Jambu Biji Ini Jarang Diketahui Orang loh, Padahal Baik Bagi Kesehatan!