CakapCakap – Cakap People! Teknologi 5G diperkirakan bakal digunakan hingga 65 persen dari populasi dunia dan sekitar 2,6 miliar pelanggan pada akhir 2025, demikian menurut Ericsson Mobility Report edisi November 2019.
Dilansir dari The Jakarta Post, Selasa, 26 November 2019, laporan Ericsson juga memperkirakan pada akhir 2025, 5G akan melayani 45% dari lalu lintas data seluler di seluruh dunia. Hingga tahun 2025, penggunaan 5G paling cepat adalah di Amerika Utara, di mana diprediksi bahwa teknologi baru ini akan mencakup 74 persen dari pengguna seluler. Asia Timur Laut akan berada di posisi kedua dengan 56%, diikuti oleh Eropa dengan 55 persen.
Di luar penyebaran 5G, laporan itu menunjukkan bahwa pada akhir 2025, konsumsi rata-rata data seluler bulanan akan meningkat menjadi 24 GB per pengguna, dibandingkan dengan level saat ini yang sedikit di atas 7 GB. Peningkatan ini diharapkan akan didorong oleh pengembangan layanan baru dan pertumbuhan streaming video HD.
Berkenaan dengan peluncuran 5G, 2019 akan dikenang sebagai tonggak untuk penyebaran teknologi baru dengan provider di Asia, Amerika Utara, Timur Tengah dan Eropa mengaktifkan jaringan 5G pertama mereka.
Di Korea Selatan saja, di mana 5G diluncurkan pada musim semi 2019, telah terjual kepada lebih dari tiga juta pelanggan. Ambang batas 10 juta pelanggan terlampaui di Cina. Sedangkan untuk Perancis, di mana frekuensi masih didistribusikan, penggemar teknologi harus menunggu hingga paruh kedua tahun 2020 untuk penawaran konsumen pertama.
2020 akan menjadi tahun yang penting, tidak hanya untuk kemunculan penawaran 5G di sejumlah negara, tetapi juga untuk peluncuran handset 5G baru, yang kompatibel dengan layanan baru.