in ,

Mengaku Tak Miliki Darah Asli Indonesia, Agnez Mo: “Aku cuma lahir di sana”

Agnez Mo berhasil melebarkan sayap kariernya ke Amerika Serikat. Lagu “Overdose” miliknya masuk ke daftar top 20 radio-radio di Amerika Serikat.

CakapCakapCakap People! Ajang penghargaan American Music Awards (AMA) 2019 baru saja digelar di Microsoft Theater, Los Angeles, Minggu malam 24 November 2019 waktu setempat, atau Senin pagi, 25 November 2019 waktu Indonesia. Sejumlah penyanyi terkenal dunia menghadiri acara tersebut, termasuk Agnez Mo.

Saat menghadiri AMA 2019, Agnez Mo sempat mengunggah di media sosial Instagram saat dirinya berjalan di red carpet dan berpose untuk fotografer dan media.

https://www.instagram.com/p/B5RYxG8JQ3-/?igshid=1fbp3ky3fzkcz

Agnez Mo yang hadir pada penganugerahan musik American Music Awards (AMA) 2019, menyempatkan diri untuk berbicara tentang keberagaman Indonesia dan bagaimana dia mulai mengenal musik kepada platform budaya “Build Series” produksi Yahoo di New York City, Amerika Serikat.

“(Kayanya kebudayaan Indonesia) mengajariku bagaimana mencintai kelemahanku, bagaimana mencintai perbedaanku,” kata Agnez Mo saat menjawab pertanyaan Kevan Kenney di Build yang disiarkan lewat YouTube 22 November 2019.

Dalam kesempatan itu, Agnez Mo mengungkapkan bahwa dia tak punya darah asli Indonesia karena sebenarnya dia memiliki berbagai darah campuran Jerman, Jepang dan China.

“Aku cuma lahir di sana,” kata penyanyi kelahiran Jakarta 33 tahun silam itu.

Pelantun lagu “Coke Bottle” itu lantas menjelaskan, meski tak punya darah asli Indonesia, namun bukan berarti dia tak merasa bangga sebagai orang Indonesia.

“Aku memang selalu merasa berbeda, tapi bukan berarti aku merasa tak menjadi bagian dari Indonesia karena orang-orang (Indonesia) selalu menerimaku apa adanya,” kata dia.

Agnez Mo mengatakan banyaknya perbedaan adalah kekuatan bagi Indonesia.

“Aku tumbuh dengan itu. Indonesia punya lebih dari 18.000 pulau dengan lagu-lagu tradisional yang berbeda dengan baju-baju tradisional yang berbeda. Aku bernyanyi di gereja, lagu-lagu gereja, aku juga seorang Kristen di tengah masyarakat yang umumnya muslim… Tapi, itu bukan cuma soal representasi budaya, tapi lebih ke inklusivitas,” kata dia.

Agnez Mo saat melakukan wawancara oleh Kevan Kenney di kanal BUILD Series. [Tangkapan Layar Youtube/BUILD Series/aa]

Dalam wawancara itu Agnez juga mengungkapkan bahwa dirinya “kagok” bersosial media karena dia terlahir di era tanpa sosial media. Meski demikian dia meraih penghargaan Ikon Sosial Media iHeart pada 2019.

“Saat aku menang penghargaan itu rasanya ironis, meski rasanya bangga juga.. dan yang penting karena aku jadi disorot media aku harus lebih bertanggung jawab dengan semua perkataanku di hadapan publik,” kata dia.

Agnez Mo berhasil melebarkan sayap kariernya ke Amerika Serikat. Lagu “Overdose” miliknya masuk ke daftar top 20 radio-radio di Amerika Serikat.

ANTARA

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Arab Saudi Mulai Terapkan Sistem Masjid Pintar Ramah Lingkungan

3 Zodiak Ini Diprediksi Kurang Beruntung di Bulan Desember, Siapa Saja Mereka?