CakapCakap – Cakap People! Upaya Arab Saudi untuk mengubah kerajaan menjadi magnet bagi wisatawan, berhasil menarik perhatian 50.000 pengunjung sejak diluncurkan pada September 2019.
Angka kunjungan tersebut hampir tiga kali lipat dari jumlah yang diajukan untuk visa turis. Demikian diungkapkan pejabat setempat. Arab Saudi berharap akan mendiversifikasi ekonomi agar tak hanya bergantung pada minyak.
https://www.instagram.com/p/B4Ku_vIHHIr/?igshid=hhs38iyc5ocb
Bloomberg melaporkan pada Sabtu 23 November 2019, Ketua Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Arab Saudi, Ahmed Al-Khateeb, mengatakan dalam sebuah interview di Riyadh, bahwa turis Inggris, diikuti oleh Cina, adalah pengunjung utama. Ia mengatakan sekitar 140.000 orang mengajukan visa turis.
Jumlahnya “sesuai dengan harapan kami,” kata Al-Khateeb, yang juga merupakan penasihat utama Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, pada hari Rabu 20 November 2019.
Al-Kahateeb menyampaikan hal itu di sela-sela acara peluncuran proyek “Gerbang Diriyah”, senilai 17 miliar dolar. Ini merupakan pembenahan kota bersejarah keluarga kerajaan Saudi yang diharapkan oleh para pejabat bisa menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.
https://www.instagram.com/p/B3E1yk3gCmL/?igshid=8pinssk5hmyi
Hingga September 2019, Arab Saudi menjadi salah satu negara paling sulit di dunia untuk dikunjungi. Mereka mengeluarkan visa hanya untuk perjalanan bisnis, perjalanan ziarah; umrah dan haji atau pertemuan keluarga.
Namun, kini Saudi memenuhi janji yang dibuat pada tahun 2016 untuk membuka peluang pariwisata ketika kekacauan harga minyak mendatangkan mempengaruhi kondisi keuangan dan memicu Pangeran Mohammed untuk merombak perekonomian.