CakapCakap – Sebuah fenomena alam yang sangat unik dan langka akan hadir dalam waktu dekat ini, yaitu fenomena gerhana matahari cincin. Masyarakat di Indonesia, termasuk Cakap People pun akan bisa menyaksikan langsung fenomena alam yang hanya sekali terjadi dalam 30 tahun tersebut pada tanggal 26 Desember 2019 mendatang. Tentu saja hal ini akan menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan sebagai salah seorang saksi dalam fenomena gerhana matahari cincin tersebut.
“Fenomena ini langka, jadi tak bisa diamati setiap saat. Gerhana bisa dipelajari baik dari segi saintifik maupun dari khazanah budaya orang terdahulu,” ungkap operator observatorium Imah Noong, Fahri Ahmad Wijaya, seperti yang dilansir oleh laman Detik.com. Menurut, orang zaman dulu mengaitkan gerhana dengan mitos makhluk langka. Seperti suku Dayak misalnya, yang meyakini bahwa gerhana ada kaitannya dengan mitos ular raksasa, atau di Sulawesi yang mengaitkan gerhana dengan raksasa.
“Dari sana kita juga bisa belajar keanekaragaman budaya, dilihat dari sejarah dan mitologi,” katanya. Sedangkan dari sisi sains atau secara ilmiah, gerhana bisa menjadi momentum untuk mengukur jarak bumi dan bulan. Namun, tentu saja untuk bisa melihat gerhana matahari cincin ini tidak bisa dengan mata secara langsung. Makanya, Imah Noong sebagai salah satu komunitas penggiat astronomi pun menyiapkan kacamata khusus pemantau gerhana matahari cincin hingga jumlah mencapai 50 ribu.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Fahri, kacamata khusus tersebut dibuat untuk mengedukasi masyarakat akan fenomena gerhana matahari cincin. “Tiap tahun kita buat, dari tahun 2012. Biasanya 10 ribu per tahun. Kali ini kita buat lebih banyak, karena fenomenanya cukup langka. Kami pun juga dapat pesanan dari Kementerian Agama, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Planetariun Jakarta dan instansi lainnya untuk pengamatan nanti,” kata Fahri lagi menjelaskannya secara lebih detail.
Filter cahaya pada kacamata khusus yang dibuat Imah Noong terbuat dari polymer hitam atau mylar ND5. Di balik kacamata tersebut terdapat pula beberapa anjuran, agar pengamatan tidak merusak mata. Kacamata khusus ini dibanderol dengan harga Rp 15-35 ribu, tergantung dari jumlah filter cahaya yang digunakan. “Pembuatan kacamata ini melibatkan ibu-ibu di Kampung Areng ini,” ucap Fahri menutup penjelasannya. Nah, jangan lupa ya, Cakap People!