CakapCakap – Cakap People! Apakah kamu akan segera terbangun dari tidur ketika Presiden menelepon tengah malam? Ruapanya hal itulah yang sering dilakukan oleh Presiden Jokowi kepada para menteri dan pejabat lainnya.
The Jakarta Post melaporkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan tentang naik turunnya menjadi presiden di sebuah forum dengan wartawan di Jakarta Pusat pada hari Kamis, 14 November 2019.
https://www.instagram.com/p/B39S1UhBd3r/?igshid=1du5jngeuivdj
Pada diskusi, yang berfokus pada pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia itu, Presiden mengatakan bahwa ia sering menelepon menterinya di tengah malam untuk membahas infrastruktur dan hal-hal lain.
Ketika ditanya pada jam berapa saja biasanya dirinya menelepon para menteri, Presiden Jokowi mengatakan hal tersebut tergantung pada kondisi pada hari itu.
“Bisa jam 1 siang, tengah malam, jam 02.30 pagi,” katanya. “Jika sulit [menghubungi] menteri, saya akan memberitahu asistennya untuk membangunkan mereka. Sudah biasa bagi saya untuk melakukan itu, tanyakan saja kepada menteri, Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Yang terbaru adalah Kepala Staf Angkatan Darat, yang saya telepon pada jam 00.30 pagi. ”
https://www.instagram.com/p/B2V4GdrhSan/?igshid=oti7ym5crdkn
Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya sering bekerja sampai larut malam dan akan mengingat beberapa masalah penting dan memanggil atau menelepon menteri atau pejabat terkait untuk memastikan bahwa masalah tersebut ditangani dengan cepat.
Jokowi mengatakan, berjam-jam yang dijalaninya menyebabkan ia kurang tidur dibandingkan sebelum menjadi presiden.
“Saya sering tidur di mobil. [Dalam perjalanan] antara Jakarta dan Bogor [Istana Kepresidenan] saya bisa tidur. Di pesawat saya bisa tidur sekitar 30 menit. Saya juga bisa tidur di helikopter. Orang lain tidak bisa, “katanya. “Pada malam hari, memang betul saya kurang tidur, tapi alhamdulilllah saya diberi kenikmatan bisa tidur di mana saja.”
Ketika ditanya apakah Presiden Jokowi menikmati pekerjaan sebagai kepala negara, Presiden bercanda, “Saya menikmatinya. Saya menikmati sakit kepala. “