CakapCakap – Banyak orang beranggapan bahwa para penderita asma tidak boleh olahraga seperti lari, karena ditakutkan penyakitnya akan kambuh. Cakap People pun mungkin pernah menemukan anggapan seperti itu. Padahal sebenarnya, ternyata olahraga lari punya banyak sekali manfaat bagi para penderita asma. Namun, memang ada beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan oleh para penderita asma ketika berolahraga lari, selain tentu juga harus mendapat rekomendasi dokter.
Menurut dokter spesialis kesehatan olahraga dari RS Premier Bintaro, dr Hario Tilarso, anggapan masyarakat bahwa penderita asma tidak boleh berlari sepenuhnya keliru, seperti dilansir oleh laman Okezone.com. Dijelaskannya, olahraga lari malah sebaliknya bisa memudahkan mereka bernapas. ”Lari bikin otot pernapasan jadi kuat. Mereka [penderita asma] juga akan lebih mudah bernapas. Jadi, memang penderita asma boleh ikut melakukan olahraga lari,” ungkap dr Hario menjelaskannya.
Meski begitu, para penderita asma memang tidak boleh asal lari begitu saja. Berolahraga lari bagi penderita asma harus disertai rekomendasi dokter. “Dokter akan memberita tahu bagaimana cara lari yang benar, dan berapa lama lari yang boleh dilakukan penderita asma. Itu semua juga harus ada pembimbingnya untuk memonitor kita. Dan, semua informasi itu didapat dari dokter,” katanya lagi.
Sementara itu, ditambahkan oleh praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Jack Pradono Handojo, MHA, asma memang merupakan salah satu masalah paru yang harus dikhawatirkan ketika melakukan olahraga berat, terutama untuk orang yang memiliki asma dan terkontrol obat-obatan, dikutip dari Detik.com. Meskipun begitu, berolahraga lari tetap dapat memberikan manfaat bagi penderita asma, apalagi jika penyakit tersebut sudah tidak kumat, misalnya sekitar 3-6 bulan.
“Pada waktu kita lari, tubuh mengeluarkan hormon seperti adrenalin. Jadi sebetulnya lari adalah bagian dari terapi asma,” ungkap dr Jack pula menambahkan keterangan tersebut. Namun, memang harus benar-benar diperhatikan kondisi tubuhnya oleh penderita asma ini. “Misalnya dia bengek [asma], seminggu sekali atau dua kali. Olahraga kumat, jangan disuruh lari nanti terpicu,” ujarnya.
Masih menurut dr Jack, asma sendiri termasuk salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh orang-orang yang mau berolahraga lari. Hal yang sama juga harus dilakukan oleh para penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, serta mereka yang memiliki masalah nyeri otot dan sendi. Nah, jangan salah ya, Cakap People!